Dendeng sapi paling praktis untuk alternatif lauk saat tak sempat memasak. Namun, Anda harus ekstra teliti karena dendeng sapi yang manis-manis gurih ternyata terindikasi mengandung daging babi. Inilah hasil temuan yang dipublikasikan oleh BPOM kemarin.
Dalam surat edaran bernomor: KH.00.01.1.53.1674 tertanggal 16 April 2009 BPOM memberikan informasi hasil penelitian yang dilakukan untuk menanggapi maraknya peredaran dendeng sapi yang dicampur daging babi.
Badan POM RI telah melakukan sampling dan pengujian atas 35 (tiga puluh lima) merek dendeng/abon sapi yang terdiri dari 15 dendeng dan 20 abon. Dari hasil pengujian tersebut ditemukan 5 (lima) dendeng positif DNA babi, yaitu:
1. Dendeng/Abon Sapi Gurih Cap Kepala Sapi (250 gram)
2. Abon dan Dendeng Sapi Cap LIMAS (100 gram)
3. Abon/Dendeng Sapi Asli Cap A.C.C
4. Dendeng Sapi Istimewa Beef Jerky 'Lezaaat' (100 gram)
5. Dendeng Daging Sapi Istimewa No. 1 Cap 999 (250 gram)
Dendeng sapi tersebut termasuk Pangan Olahan Industri Rumah Tangga (PIRT) yang izin edarnya dikeluarkan oleh Pemerintah Daerah sehingga penarikannya juga harus oleh Pemerintah Daerah. Sebagian besar produsen dendeng tersebut diketahui berada di Jawa Timur dan ada yang tidak terlacak keberadaanya.
Dendeng sapi merupakan salah satu produk olahan daging sapi yang dikeringkan setelah dicampur dengan bumbu seperti bawang putih, bawang merah, merica, dan ketumbar serta gula sebagai pengawet. Mengingat harga daging sapi cukup mahal Rp. 50.000,00 per kilogram maka hasil olahan daging sapi yang berupa dendeng inipun relatif mahal.
Karena itulah sejumlah produsen nakal mencampur daging sapi dengan daging babi hutan atau celeng karena tekstur dan warna daging babi hutam mirip dengan daging sapi. Sedangkan daging babi hutan memang sering diolah menjadi dendeng. Harga per kilogram daging babi hutan sekitar Rp. 15.000,00.
Agar terbebas dari rasa khawatir, ada baiknya cermati ciri-ciri dendeng sapi yang baik pada saat membeli.
1. Harga: harga dendeng daging sapi relatif mahal, per 100 gram bisa mencapai Rp. 20.000 atau Rp. 50.000, 00 per 250 gram. Jika mendapati dendeng dengan harga lebih murah patutlah curiga akan kualitas dan campuran dagingnya.
2. Kemasan: Teliti kondisi kemasan, apakah terdapat nomor registrasi BPOM, tanggal kadaluwarsa, komposisi bahan dan nama dan alamat produsen yang jelas. Kemasan juga rapid an bersih.
3. Label Halal: Bukan jaminan produk dendeng berlabel halal tidak dicampur daging babi karena di daerah Jawa Barat ditemui pemalsuan label Halal ini oleh produsen dendeng.
4. Tekstur: Daging babi hutan memiliki tekstur sedikit lebih halus dari daging sapi bahkan nyaris sama. Karena itu agak sulit melihat tekstur dendeng yang biasanya sudah ditutupi oleh bumbu.
5. Warna: Warna dendeng babi hutan sedikit lebih terang dari daging sapi. Namun, warna ini juga sulit dilacak karena adanya penambahan bumbu seperti gula putih dan gula merah yang dalam proses pengeringan memberi warna lebih gelap pada dendeng.
6. Bumbu: Remahan butiran ketumbar biasanya mudah dilihat di permukaan dendeng. Waspadalah jika remahan butiran ketumbar terlihat lebih banyak dan aromanya lebih tajam. Karena penambahan bumbu biasanya dilakukan agak berlebihan pada dendeng babi hutan untuk mengurangi aroma tajam daging babi hutan.
7. Saat digoreng dendeng dengan campuran daging babi hutan aromanya lebih menyengat tajam karena dagingnya lebih berminyak dibandingkan daging sapi.
Konsumen sebaiknya lebih cermat, teliti dan berhati-hati mengingat banyak sekali produk dendeng sapi yang beredar di pasaran tanpa registrasi dan kejelasan produsennya. Dendeng sapi yang beredar kebanyakan merupakan hasil olahan industri rumahan atau home industry sehingga menyulitkan pengawasan.
terima kasih atas informasi anda yang sangat berguna. semoga makin banyak yang mengunjungi blog ini dan membaca informasi ini.
ReplyDeletehttp://www.trik-isi-atm-otomatis.co.cc/