Bahasa Berau bukan untuk membangkitkan rasa kedaerahan, tetapi lebih kepada untuk menunjukkan eksistensi terhadap identitas daerah ini.
Pelestarian bahasa Berau merupakan suatu hal yang sangat sangat Penting. “Kalau tidak, bisa-bisa bahasa Berau lenyap, dan tidak ada lagi yang melestarikannya..
anu; yang
aliapa; ada apa/mengapa
agai; panggilan untuk laki-laki
annik; sedikit
atar; antar
allan; malu
angkup; hantam
alaw; ambil
Amma, Bapak
Ading, Adik
barakkat; bungkusan/oleh-oleh
babbal; tidak mudah diatur
bala; nakal
babiran; mengomel
bayi; babi
bassai; dayung
bassar; besar
bangsa; seperti
butur; judi
Battis, Kaki
Balimpang, Berbaring
Busak, Bunga
carian; kangen
currik; tidak mendengar
culu; korek api
dampa; mau
dangkita; kalian
danggan; teman/kawan
darup; cuci muka
gayyu; sibuk
gaddang; buah pepaya
gatta; getah
gaman; pegang
Inda, Mama/Ibu
inni; nenek
indangnya; begitulah
Ilat, Lidah
Ijai, Dagu
jajjal; tidak mau mendengar ucapan
jampayi; besok
jinnya; katanya
Jukut, Ikan
kawal; teman
kawalli; temani
kail; pancing
karamian; sore/petang
kappak; tuli
kurik; korek
kurru; tidur
karring; kering
karra; monyet
karrat; raut
karitan; hiu
kedayaw; biawak/sejenis kadal
kalamayi; kemarin
karajja; kerjaan
kinsum; senyum
kamayi; kesini
kula; keluarga/ famili
Kayi, Kakek
Kalitak, Ketiak
lallai; malas
limpa : berhamburan
linyak : hancur
lalai; piring
lungku; bengong
lawas; lama
laga; ajak
Lanting, WC dipinggir sungai
Lapau, Pondok
minjam : Pinjam
miris; mau
marrang; senang
muta; muntah
mulang; pulang
Mallur, Melati
nda warna : Beraneka ragam
ntayi; tadi
nta; kita
panningal; tidak mendengar
paluntai; pemalas
pandak; pendek
pattang; gelap
ruku; rokok
rabba limpa : tumpah berhamburan
Rabba : Rubuh tambing; samping
siring; sisi
sulipi; bantal
siyyin; uang
sambat; pagi
sannai; santai/diam
saluar; celana
sarubit; sedikit
sallu; jengkel
suru; pasang ( biasa digunakan untuk air )
tampiling; tempeleng
taddung; ular
tattak tukul; diam di tempat
tittik; pukul
taggar; karat
taggari; pegang
tabbak; lempar
tattak; potong
talla; sudah
tutung; terbakar
tuku; dekat
tumpis : banyak omong
uluk : Olok
ulai; perempuan
walla; gila
Terimaksih Sudah berkunjung Ke Blog ini, Blog Berau Rumah Kita.
Kami sangat menantikan masukan-masukan bahasa berau lainnya kedalam kamus bahasa Berau ini yang masih banyak kurangnya, dengan cara menuliskannya di kolom komentar yang ada dibawah tulisan ini.
"dangkita tambai bah...
Pelestarian bahasa Berau merupakan suatu hal yang sangat sangat Penting. “Kalau tidak, bisa-bisa bahasa Berau lenyap, dan tidak ada lagi yang melestarikannya..
anu; yang
aliapa; ada apa/mengapa
agai; panggilan untuk laki-laki
annik; sedikit
atar; antar
allan; malu
angkup; hantam
alaw; ambil
Amma, Bapak
Ading, Adik
barakkat; bungkusan/oleh-oleh
babbal; tidak mudah diatur
bala; nakal
babiran; mengomel
bayi; babi
bassai; dayung
bassar; besar
bangsa; seperti
butur; judi
Battis, Kaki
Balimpang, Berbaring
Busak, Bunga
carian; kangen
currik; tidak mendengar
culu; korek api
dampa; mau
dangkita; kalian
danggan; teman/kawan
darup; cuci muka
gayyu; sibuk
gaddang; buah pepaya
gatta; getah
gaman; pegang
Inda, Mama/Ibu
inni; nenek
indangnya; begitulah
Ilat, Lidah
Ijai, Dagu
jajjal; tidak mau mendengar ucapan
jampayi; besok
jinnya; katanya
Jukut, Ikan
kawal; teman
kawalli; temani
kail; pancing
karamian; sore/petang
kappak; tuli
kurik; korek
kurru; tidur
karring; kering
karra; monyet
karrat; raut
karitan; hiu
kedayaw; biawak/sejenis kadal
kalamayi; kemarin
karajja; kerjaan
kinsum; senyum
kamayi; kesini
kula; keluarga/ famili
Kayi, Kakek
Kalitak, Ketiak
lallai; malas
limpa : berhamburan
linyak : hancur
lalai; piring
lungku; bengong
lawas; lama
laga; ajak
Lanting, WC dipinggir sungai
Lapau, Pondok
minjam : Pinjam
miris; mau
marrang; senang
muta; muntah
mulang; pulang
Mallur, Melati
nda warna : Beraneka ragam
ntayi; tadi
nta; kita
panningal; tidak mendengar
paluntai; pemalas
pandak; pendek
pattang; gelap
ruku; rokok
rabba limpa : tumpah berhamburan
Rabba : Rubuh tambing; samping
siring; sisi
sulipi; bantal
siyyin; uang
sambat; pagi
sannai; santai/diam
saluar; celana
sarubit; sedikit
sallu; jengkel
suru; pasang ( biasa digunakan untuk air )
tampiling; tempeleng
taddung; ular
tattak tukul; diam di tempat
tittik; pukul
taggar; karat
taggari; pegang
tabbak; lempar
tattak; potong
talla; sudah
tutung; terbakar
tuku; dekat
tumpis : banyak omong
uluk : Olok
ulai; perempuan
walla; gila
Terimaksih Sudah berkunjung Ke Blog ini, Blog Berau Rumah Kita.
Kami sangat menantikan masukan-masukan bahasa berau lainnya kedalam kamus bahasa Berau ini yang masih banyak kurangnya, dengan cara menuliskannya di kolom komentar yang ada dibawah tulisan ini.
"dangkita tambai bah...
Banggal - Tuli
ReplyDeletePandir- Ngomong
ReplyDeleteSungut-Mulut
ReplyDeleteLumpai - Ikut
ReplyDeleteInggan - Sekarang
kok kata-kata nya dikit kali
ReplyDeletekurang labih haja wan buhan banjar leh wal?
ReplyDeleteYa, bujur. Tapi banyak ku kada pahamnya, apa arti batulai lawan mangkanya' tu
Deletebaliaw ada anu ndak kutanyakan, aku jua urang barrau tapi apa Artinya BATULAI, dosenku batanya wal cda dpt kujawap
ReplyDeletebatulai itu berarti cepat, segera, langsung.
ReplyDeletemisal,,baru kau kubunyikan..talla kau bising batulai..
"Batulai" merupakan kata akhiran yang sifatnya penekanan terhadap kata-kata sebelumnya. Mirip dengan akhiran "Pang" pada bahasa Banjar. Atau "Sih" dalam bahasa betawi. Arti literalnya kasuistis, tergantung dengan kalimatnya.
ReplyDeletepaluy itu apa
ReplyDeletesanggam nya bahasta ni auuu
ReplyDeletemas aq bagus orang berau juga skrng aq menempuh semester akhir yaitu skripsi disurabaya penelitian q adalah kekerabatan antara bahasa indonesia dan bahsa berau saya mnta pnjelsan secara detail mengenai bahasa berau saya ingin mengangkat bhasa berau supaya lebih dikenal lgi klau boleh..
ReplyDelete