Dibanding pemilu sebelumnya, proses penghitungan suara dalam pemilu kali ini dinilai jauh lebih rumit. Apalagi sistemnya dengan memberikan tanda menconteng, sehingga kelompok pelaksana pemungutan suara (KPPS) terkadang harus teliti mencari tanda di setiap kertas suara yang ukurannya hampir sama dengan selembar koran.
“Kalau dicoblos mungkin lebih cepat. Sekarang ini memang lebih susah. Belum lagi jumlah partainya juga banyak sekali,” sebut M Tang, warga Jalan P Diguna Tanjung Redeb yang dengan sukarela membantu proses penghitungan suara di TPS 16 Kelurahan Bugis, tak jauh dari tempat tinggalnya.
Yang menyulitkan lagi, usai proses penghitungan ada data yang selisih, baik di formulir maupun di tangan saksi. Terpaksa dilakukan penghitungan ulang. “Saksinya kan banyak, hampir sama dengan jumlah partai. Belum lagi saksi bayangan yang diutus masing-masing calon legislatif. Untuk menandatangani berkas saja lama, karena semua saksi harus tanda tangan,” sambungnya. Akibatnya, proses penghitungan di TPS yang berlokasi di SD 006 Tanjung Redeb ini berlangsung hingga larut malam.
Di beberapa TPS di Kelurahan Bugis ini juga melakukan proses penghitungan hingga malam hari. Ini dikarenakan petugas harus cermat menghitung, karena pemberian suara berdasarkan nama calon legislatif.
Begitu pula di TPS yang berlokasi di Jalan Durian II Tanjung Redeb, yang juga melakukan penghitungan hingga malam hari. Dengan penerangan lampu seadanya, petugas KPPS pun harus membelalakkan mata untuk melihat dengan jelas setiap kertas suara. Wajah lelah pun terlihat baik para anggota KPPS maupun para saksi.
Begitu pula di TPS 6 Kelurahan Gunung Panjang, proses penghitungan suara berlangsung hingga pukul 22.00 Wita. Ketua KPPS Suparman menyampaikan, sempat ada selisih dalam penghitungan suara, sehingga terpaksa dilakukan pengulangan.
Sementara itu, hingga sore kemarin, Komisi Pemilihan Umum (KPU) belum merilis data sementara, dengan alasan proses penghimpunan data masih di tingkat kecamatan. Tak heran di gedung KPU Berau kemarin terlihat sepi, hanya beberapa staf yang terlihat duduk santai di teras gedung. “Belum ada data sementara, Mas, mudah-mudahan malam sudah ada,” sebut staf di KPU Berau, kemarin.
“Kalau dicoblos mungkin lebih cepat. Sekarang ini memang lebih susah. Belum lagi jumlah partainya juga banyak sekali,” sebut M Tang, warga Jalan P Diguna Tanjung Redeb yang dengan sukarela membantu proses penghitungan suara di TPS 16 Kelurahan Bugis, tak jauh dari tempat tinggalnya.
Yang menyulitkan lagi, usai proses penghitungan ada data yang selisih, baik di formulir maupun di tangan saksi. Terpaksa dilakukan penghitungan ulang. “Saksinya kan banyak, hampir sama dengan jumlah partai. Belum lagi saksi bayangan yang diutus masing-masing calon legislatif. Untuk menandatangani berkas saja lama, karena semua saksi harus tanda tangan,” sambungnya. Akibatnya, proses penghitungan di TPS yang berlokasi di SD 006 Tanjung Redeb ini berlangsung hingga larut malam.
Di beberapa TPS di Kelurahan Bugis ini juga melakukan proses penghitungan hingga malam hari. Ini dikarenakan petugas harus cermat menghitung, karena pemberian suara berdasarkan nama calon legislatif.
Begitu pula di TPS yang berlokasi di Jalan Durian II Tanjung Redeb, yang juga melakukan penghitungan hingga malam hari. Dengan penerangan lampu seadanya, petugas KPPS pun harus membelalakkan mata untuk melihat dengan jelas setiap kertas suara. Wajah lelah pun terlihat baik para anggota KPPS maupun para saksi.
Begitu pula di TPS 6 Kelurahan Gunung Panjang, proses penghitungan suara berlangsung hingga pukul 22.00 Wita. Ketua KPPS Suparman menyampaikan, sempat ada selisih dalam penghitungan suara, sehingga terpaksa dilakukan pengulangan.
Sementara itu, hingga sore kemarin, Komisi Pemilihan Umum (KPU) belum merilis data sementara, dengan alasan proses penghimpunan data masih di tingkat kecamatan. Tak heran di gedung KPU Berau kemarin terlihat sepi, hanya beberapa staf yang terlihat duduk santai di teras gedung. “Belum ada data sementara, Mas, mudah-mudahan malam sudah ada,” sebut staf di KPU Berau, kemarin.
Comments
Post a Comment
Silahkan Masukan Komentar dangkita..
:::Cara mengirim komentar anda harus mempunyai account google atau url web/blog lainnya ( seperti wordpress, dll ).
:::Jika anda tidak memiliki account google atau url web/blog, maka anda dapat mengirimkan komentar anda dengan memilih pengguna "Anonymouse"