Listrik di Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Abdul Rivai Tanjung Redeb tiba-tiba padam total, pada Rabu (25/12) kemarin. Dampaknya sangat luar biasa, pasien, pengunjung dan petugas medis rumah sakit daerah tersebut menjadi kaget dan panik melihat kondisi gelap gulita yang terjadi sekira pukul 5 pagi.
Akibat padamnya listrik itu, praktis membuat seluruh unit pelayanan rumah sakit terganggu, baik ruang UGD, ICU hingga ruang adminitrasi umum. Sementara itu tenaga listrik cadangan dari energi generator set (genset) yang dimiliki RSUD Abdul Rivai tidak berfungsi untuk memasok listrik sebagai penerangan di unit ruangan.
Pasalnya diketahui listrik padam tersebut akibat terbakarnya travo pembagi listrik antara genset RSU dengan aliran listrik dari PLN. Dari pengamatan harian ini, hingga pukul 13.00 Wita listrik dirumah sakit itu tak kunjung menyala. Akibat padamnya listrik itu, kegiatan penanganan pasien di ruang Intensive Care Unit (ICU) sempat terganggu.
Pasien yang biasannya menikmati udara dingin dari air condiotioner (AC), terpaksa harus menggunakan kipas angin, bahkan ada juga pasien yang dikipasi keluarganya menggunakan tangan. Untuk mendapatkan udara segar dan sirkulasi, pintu ruang ICU terpaksa dibuka lebar-lebar. Piket medis di ICU juga mesti menggunakan penerangan senter untuk mencatat.
Padamnyanya lampu itu juga bedampak pada pembatalan jadwal operasi.
“Hari ini ada satu pasien yang akan dioperasi. Untung saja saat mati lampu ini tidak ada pasien emergensi yang harus di bedah. Jadi tidak masalah ditunda sampai besok,”ujar dr Gede Alit Wardana Sp.OG, salah seorang petugas medis di rumah sakit pemerintah tersebut.
Sementara itu Dr Jusran, Humas RSUD Abdul Rivai Tanjung Redeb menjelaskan, kerusakan listrik di rumah sakit tersebut sampai sekarang masih diatasi pihak PLN. Kerusakan listrik itu akibat sentral travo pengendalian listrik dari genset dan aliran listrik dari PLN terbakar.
“Kami juga belum tahu penyebab terbakarnya travo itu, yang pasti saat ini masih dalam perbaikan,” ujarnya. Perbaikan listrik itu akan selesai pada pukul 14.00 Wita, dan pelayanan dirumah sakit akan normal kembali.
Akibat padamnya listrik itu, praktis membuat seluruh unit pelayanan rumah sakit terganggu, baik ruang UGD, ICU hingga ruang adminitrasi umum. Sementara itu tenaga listrik cadangan dari energi generator set (genset) yang dimiliki RSUD Abdul Rivai tidak berfungsi untuk memasok listrik sebagai penerangan di unit ruangan.
Pasalnya diketahui listrik padam tersebut akibat terbakarnya travo pembagi listrik antara genset RSU dengan aliran listrik dari PLN. Dari pengamatan harian ini, hingga pukul 13.00 Wita listrik dirumah sakit itu tak kunjung menyala. Akibat padamnya listrik itu, kegiatan penanganan pasien di ruang Intensive Care Unit (ICU) sempat terganggu.
Pasien yang biasannya menikmati udara dingin dari air condiotioner (AC), terpaksa harus menggunakan kipas angin, bahkan ada juga pasien yang dikipasi keluarganya menggunakan tangan. Untuk mendapatkan udara segar dan sirkulasi, pintu ruang ICU terpaksa dibuka lebar-lebar. Piket medis di ICU juga mesti menggunakan penerangan senter untuk mencatat.
Padamnyanya lampu itu juga bedampak pada pembatalan jadwal operasi.
“Hari ini ada satu pasien yang akan dioperasi. Untung saja saat mati lampu ini tidak ada pasien emergensi yang harus di bedah. Jadi tidak masalah ditunda sampai besok,”ujar dr Gede Alit Wardana Sp.OG, salah seorang petugas medis di rumah sakit pemerintah tersebut.
Sementara itu Dr Jusran, Humas RSUD Abdul Rivai Tanjung Redeb menjelaskan, kerusakan listrik di rumah sakit tersebut sampai sekarang masih diatasi pihak PLN. Kerusakan listrik itu akibat sentral travo pengendalian listrik dari genset dan aliran listrik dari PLN terbakar.
“Kami juga belum tahu penyebab terbakarnya travo itu, yang pasti saat ini masih dalam perbaikan,” ujarnya. Perbaikan listrik itu akan selesai pada pukul 14.00 Wita, dan pelayanan dirumah sakit akan normal kembali.
waduh... manajemen rumah sakit payah....
ReplyDeletelebih parah lagi tersangka kasus korupsi di rumah sakit ko malah bebas... eh malah naik jabatan...
ReplyDeleteck.. ck... mestinya ada kpk di berau nih..
sebaiknya tanjung redeb diganti jadi tanjung redup
ReplyDeleteberau diganti berau gulita..
pln, mana tanggungjawabmu.....