Gubernur Kaltim Awang Faroek Ishak mengusulkan lima kecamatan yang terletak di daerah pesisir, yakni Kecamatan Talisayan, Tabalar, Batu Putih, Bidukbiduk dan Lempake dimekarkan menjadi satu kabupaten baru.
Hal itu agar pembangunan di lima kecamatan itu bisa lebih cepat. Menanggapi hal itu, Bupati Berau Makmur HAPK kepada wartawan koran ini mengatakan, pemkab Berau sudah mempersiapkan kelengkapan administrasinya.
Namun Pemkab Berau, kata dia, tidak mau gegabah mengambil keputusan untuk melepas lima kecamatan yang diusulkan gubernur menjadi satu kabupaten.
Menurut orang nomor satu di Berau ini, pemerintah daerah menyerahkan sepenuhnya kepada masyarakat di lima kecamatan tersebut, apakah mau dimekarkan menjadi satu kabupaten atau tidak.
“Yang penting ada kesepakatan dari masyarakat setempat, pemerintah daerah akan mendukung penuh,” kata bupati, yang ditemui di rumah dinasnya Jl. Cendana, kemarin (30/1).
Bupati juga menekankan, untuk pemekaran kecamatan di wilayah pesisir tersebut, harus murni kemauan atau aspirasi masyarakat setempat yang tidak ada muatan politisnya.
“Pemekaran suatu wilayah memang untuk mendekatkan pelayanan ke masyarakat.
Tapi, jangan sampai pemekaran membawa kesengsaraan kepada masyarakat setempat atau disesalkan, karena infrastruktur yang belum siap maupun kurangnya potensi yang menjadi sumber pendapatan bagi daerah itu,” tutur bupati.
Dirinya juga menyampaikan, untuk memekarkan suatu daerah, harus pula sesuai dengan tahapan-tahapan dan perlu suatu kajian. Apakah pemekeran wilayah untuk kepentingan dan kesejahteraan masyarakat. “Saya sangat setuju dengan apa yang dikatakan gubernur. Memang pemekaran untuk memudahkan pelayanan kepada masyarakat. Tapi jangan sampai pemekaran yang dilakukan meninggalkan persyaratan yang telah ditetapkan. Untuk itu pemerintah daerah akan mencoba untuk menginvetarisasi, baik potensi daerah maupun yang lainnya,” ucap bupati.
Berau memiliki luas sekitar 22,522 km2, termasuk salah satu daerah yang luas di Kaltim. Saat ini Berau terbagi menjadi 13 kecamatan, yakni Tanjung Redeb, Sambaling, Gunung Tabur, Teluk Bayur, Pulau Derawan, Maratua, Batu Putih, Bidukbiduk, Tabalar, Lempake, Talisayan, Kelay dan Segah. Jumlah penduduk mencapai 160 ribuan jiwa. Sedangkan di daerah pesisir kata bupati, jumlah penduduk lebih kurang 35 ribu sampai 40 ribu jiwa.
H Amir, salah seorang pengusaha di Talisayan ketika ditanya tentang usulan gubernur soal pemekaran wilayah pesisir menjadi satu kabupaten, mengatakan, dirinya setuju-setuju saja jika lima kecamatan yang diusul gubernur menjadi satu kabupaten baru. “Karena pemekaran itu memang untuk memudahkan pelayanan kepada masyarakat,” ujarnya.
Selain itu pemekaran pun kata dia, akan lebih mempercepat pembangunan di wilayah yang akan dimekarkan. “Pastinya kalau dimekarkan, pembangunan infrastruktur akan semakin baik di lima kecamatan yang diusulkan gubernur,” ujarnya.
Hal itu agar pembangunan di lima kecamatan itu bisa lebih cepat. Menanggapi hal itu, Bupati Berau Makmur HAPK kepada wartawan koran ini mengatakan, pemkab Berau sudah mempersiapkan kelengkapan administrasinya.
Namun Pemkab Berau, kata dia, tidak mau gegabah mengambil keputusan untuk melepas lima kecamatan yang diusulkan gubernur menjadi satu kabupaten.
Menurut orang nomor satu di Berau ini, pemerintah daerah menyerahkan sepenuhnya kepada masyarakat di lima kecamatan tersebut, apakah mau dimekarkan menjadi satu kabupaten atau tidak.
“Yang penting ada kesepakatan dari masyarakat setempat, pemerintah daerah akan mendukung penuh,” kata bupati, yang ditemui di rumah dinasnya Jl. Cendana, kemarin (30/1).
Bupati juga menekankan, untuk pemekaran kecamatan di wilayah pesisir tersebut, harus murni kemauan atau aspirasi masyarakat setempat yang tidak ada muatan politisnya.
“Pemekaran suatu wilayah memang untuk mendekatkan pelayanan ke masyarakat.
Tapi, jangan sampai pemekaran membawa kesengsaraan kepada masyarakat setempat atau disesalkan, karena infrastruktur yang belum siap maupun kurangnya potensi yang menjadi sumber pendapatan bagi daerah itu,” tutur bupati.
Dirinya juga menyampaikan, untuk memekarkan suatu daerah, harus pula sesuai dengan tahapan-tahapan dan perlu suatu kajian. Apakah pemekeran wilayah untuk kepentingan dan kesejahteraan masyarakat. “Saya sangat setuju dengan apa yang dikatakan gubernur. Memang pemekaran untuk memudahkan pelayanan kepada masyarakat. Tapi jangan sampai pemekaran yang dilakukan meninggalkan persyaratan yang telah ditetapkan. Untuk itu pemerintah daerah akan mencoba untuk menginvetarisasi, baik potensi daerah maupun yang lainnya,” ucap bupati.
Berau memiliki luas sekitar 22,522 km2, termasuk salah satu daerah yang luas di Kaltim. Saat ini Berau terbagi menjadi 13 kecamatan, yakni Tanjung Redeb, Sambaling, Gunung Tabur, Teluk Bayur, Pulau Derawan, Maratua, Batu Putih, Bidukbiduk, Tabalar, Lempake, Talisayan, Kelay dan Segah. Jumlah penduduk mencapai 160 ribuan jiwa. Sedangkan di daerah pesisir kata bupati, jumlah penduduk lebih kurang 35 ribu sampai 40 ribu jiwa.
H Amir, salah seorang pengusaha di Talisayan ketika ditanya tentang usulan gubernur soal pemekaran wilayah pesisir menjadi satu kabupaten, mengatakan, dirinya setuju-setuju saja jika lima kecamatan yang diusul gubernur menjadi satu kabupaten baru. “Karena pemekaran itu memang untuk memudahkan pelayanan kepada masyarakat,” ujarnya.
Selain itu pemekaran pun kata dia, akan lebih mempercepat pembangunan di wilayah yang akan dimekarkan. “Pastinya kalau dimekarkan, pembangunan infrastruktur akan semakin baik di lima kecamatan yang diusulkan gubernur,” ujarnya.
saya setuju dengan pemerintah berau
ReplyDeletejangan gegabah dalam mengambil keputusan utk pemekaran wilayah.
sebaiknya pekerjaan gubernur mengurusi tentang kemiskinan,pengangguran dan jalan tran yg masih banyak rusak/terputus.
Untuk pemekaran biar nanti rakyat yang bicara tanpa muatan politis. perkembangan ke depan karna masih terlalu dini.
Jangan -jangan setelah pemekaran malah rakyat di daerah pesisisr malah sengsara atau bertambah lagi penduduk kaltim yang miskin.
sebaiknya jangan terlau berpikir pemekaran, tp alangkah baiknya kita memikirkan terlebih dahulu cara perbaikan sistem administrasi di berau kita yg tercinta,selama masih ada pungli dan kemudahan-kemudahan tanpa prosedur yg sesuai jalur,selama masih ada amplop2 pelancar urusan yg membuat pembangunan d berau malah kacau.
ReplyDeletePak Ryan dan Pak Adi bisa saja setuju tidak perlu percepatan Pemekaran Kabupaten Berau..
ReplyDeleteLain dengan Kami Masyarakat Asli berau.., Untuk diketahui, Wacana terbentuknya Berau Pesisir itu sebelum terbentuk nya Kab. Tanah Tidung (KTT), artinya ke inginan Kami sudah lama, kalaupun sejak lama masyarakat belum menggeliat, berbeda dengan sekarang.
dan kacamata Kami di Pesisir Berau, Nuansa Politis sudah terlihat, dan Komitment, ketika kami di pesisir dimanfaatkan oleh aura politis, kami juga berbuat sama.. 5 kecamatan Pesisir berau mendukung siapa saja yang bisa dan berkomitment hitam diatas putih ketika terpilih segera melakukan pemekaran Berau Pesisir.
ini baru komentar awal, ratusan mahasiswa di 5kecamatan pesisir siap angkat bicara melalui organisasi yang sudah terbentuk (FORUM KOMUNIKASI KELUARGA MAHASISWA BERAU PESISIR SELATAN) FKKMBPS.., kita tunggu saja.
Ralat baris ke 3
ReplyDeleteLain dengan Kami Masyarakat Asli berau...
menjadi
Lain dengan Kami Masyarakat Asli Berau PESISIR
Setuju..yang penting harus dipikirkan prospek kedepannya untuk masyarakat kita saat ini agar lebih baik dan sejahtera..
ReplyDeleteSaya setuju!!! Saya yakin kabupaten pesisir dapat menjadi lebih baik dari kabupaten berau.
ReplyDeletePemekaran bukan hanya mncari kab. yang terbaik...
ReplyDeletebanyak hal dan juga persiapan yang harus d siapkan.
misalkn saja kesiapan SDA dan juga SDM nya.
yang d takutkn kedepannya adalah ketidaksiapn masyarakat dalam mengolah SDA dan SDM,,
tapi, kita semua tetap mengharapkan yang terbaik buat kita semuanya..