Selain itu, juga disebabkan kemampuan mesin diesel milik PLN Berau yang tidak sanggup mem-back up pasokan listrik saat PLTU Lati yang masih dalam masa perbaikan.
Pemadaman listrik ini pun sempat disoroti Bupati Berau Makmur HAPK, saat acara penandatanganan pakta integritas antikorupsi yang berlangsung di Gedung Balai Mufakat Tanjung Redeb belum lama ini .
Di acara yang sangat penting itu pidato bupati sempat terhenti akibat pengeras suara tidak berfungsi disebabkan listrik padam.
Dalam pertemuan itu pun Bupati Makmur sangat kecewa, karena PLN Berau tidak mampu menanggulangi pasokan listrik saat PLTU Lati dalam masa perbaikan. Tidak hanya itu, pemadaman bergilir kemarin, praktis membuat sejumlah dinas dan kantor yang melayani masyarakat sedikit lumpuh.
Dinas Kependudukan dan Catatan Sipil Berau yang memiliki sistem pelayanan online dalam menerbitkan sejumlah administrasi kependudukan juga dikeluhkan warga, ini karena dalam proses pembuatan kartu tanda penduduk (KTP) tidak berfungsi seperti biasanya.
Diperkirakan, pemadaman bergilir itu akan terjadi selama 10 hari sejak 16 Februari kemarin. Pihak PLTU Lati telah mendatangkan alat pembangkit yang rusak itu dari China, dan kini tinggal menunggu perbaikan yang juga dilakukan teknisi dari China bekerjasama teknisi Indo Pusaka Berau (IPB). Rusaknya alat vital pembangkit listrik di PLTU lati itu, praktis hanya satu unit mesin yang mampu beroperasi.
Satu unit mesin yang hanya berpasaitas 5 MW itu tidak mampu menahan beban puncak listrik yang kini mencapai 9,5 MW. Sedangkan pasokan listrik dari PLN hanya mampu memberikan aliran listrik sebesar 2 MW.
PLTU PERCEPAT LAH PPEMBANGUNAN UNIT 3 untuk cadangan saat perbaikan juga saat perawatan, bisa juga untuk bergantian dlam operasional unit biar ga cepet rusak ok...crew teknisi malang moga kaliian kerja maksimal
ReplyDelete