Bahasa Berau



anu; yang

aliapa; ada apa/mengapa

agai; panggilan untuk laki-laki

annik; sedikit

atar; antar

allan; malu

angkup; hantam

alaw; ambil

barakkat; bungkusan/oleh-oleh

amma; bapak

babbal; tidak mudah diatur

bala; nakal

babiran; mengomel

bayi; babi

bassai; dayung

bassar; besar

bangsa; seperti

butur; judi

carian; kangen

currik; tidak mendengar

culu; korek api

gaman; pegang

dampa; mau

dangkita; kalian

danggan; teman/kawan

darup; cuci muka

gayyu; sibuk

gaddang; buah pepaya

gatta; getah

inda; ibu

inni; nenek

indangnya; begitulah

jajjal; tidak mau mendengar ucapan

jampayi; besok

jinnya; katanya

kawal; teman

kawalli; temani

kail; pancing

karamian; sore/petang

kappak; tuli

kurik; korek

kurru; tidur

karring; kering

karra; monyet

karrat; raut

karitan; hiu

kedayaw; biawak/sejenis kadal

kalamayi; kemarin

karajja; kerjaan

kinsum; senyum

kamayi; kesini

lallai; malas

limpa : berhamburan

linyak : hancur

tumpis : banyak omong

lalai; piring

kula; keluarga/ famili

lungku; bengong

lawas; lama

laga; ajak

lanting; batang pohon yang mengapung di air yang dirakit dijadikan tempat mandi dan buang air

minjam : Pinjam

miris; mau

marrang; senang

muta; muntah

mulang; pulang

nda warna : Beraneka ragam

ntayi; tadi

nta; kita

panningal; tidak mendengar

paluntai; pemalas

pandak; pendek

pattang; gelap

ruku; rokok

siring; sisi

sulipi; bantal

siyyin; uang

sambat; pagi

sannai; santai/diam

saluar; celana

sarubit; sedikit

sallu; jengkel

suru; pasang ( biasa digunakan untuk air )

tampiling; tempeleng

rabba limpa : tumpah berhamburan

Rabba : Rubuh tambing; samping

taddung; ular

tattak tukul; diam di tempat

tittik; pukul

taggar; karat

taggari; pegang

tabbak; lempar

tattak; potong

talla; sudah

tutung; terbakar

tuku; dekat

uluk : Olok

ulai; perempuan

walla; gila



Jukut, Ikan

Lanting, WC dipinggir sungai

Lapau, Pondok

Busak, Bunga

Mallur, Melati

Ilat, Lidah

Ijai, Dagu

Kalitak, Ketiak

Inda, Mama

Amma, Bapak

Kayi, Kakek

Inni, Nenek

Ading, Adik

Battis, Kaki

Balimpang, Berbaring

Sulipi, Bantal




* kamus nta ini masi banyak kurangnya ..

manusia ndada luput ndai sala .. muhn maap lamun ada sala sala kattik ..

Comments

  1. Salam kenal mas, saya kemarin sempat baca di koran tentang desa budaya suku Banua di Desa Bebanir. ada infokah? acara adat atau kesenian di berau, dan akses menuju kesana bagaimana, jika kebetulan akan mengunjungi Derawan saya ingin juga belajar budaya suku asli berau terimakasih mas ...

    ReplyDelete
  2. knp gak dibuat aplikasi exe aja biar lebih mudah hehe. makasih infonya

    ReplyDelete
  3. Salam buat admin blog ini. Saya berasal dari salah sebuah daerah di Sabah Malaysia. Bahasa Berau yang saudara senaraikan itu hampir 99% sama dengan bahasa yang kami tuturkan setiap hari.

    ReplyDelete
    Replies
    1. Berau juga merupakan rumpun melayu, sejarah panjang kerajaan berau juga terbentang hingga ke Brunei Darusalam dan Juga Sebagian Malaysia di Kalimantan, kultur yang kuat dan kesamaan bahasa adalah juga merupakan bentuk sejarah yang patut untuk kita pelajari bersama. dan sebagian penduduk berau juga memiliki kesamaan bahasa dengan masyarakat filipina yaitu bahasa tagalog

      Delete

Post a Comment

Silahkan Masukan Komentar dangkita..

:::Cara mengirim komentar anda harus mempunyai account google atau url web/blog lainnya ( seperti wordpress, dll ).
:::Jika anda tidak memiliki account google atau url web/blog, maka anda dapat mengirimkan komentar anda dengan memilih pengguna "Anonymouse"