Banjir lagi, Pejabat SKPD Kembali Picik Kepala

Hujan kembali datang dengan intensitas yang cukup tinggi mengguyur kawasan kota tanjung redeb dan sekitarnya, perubahan iklim yang tidak menentu atau yang biasa disebut pancaroba menjadi momok tersendiri bagi  sebagian wilayah yang ada di kota tanjung redeb dan sekitarnya.

Permasalahan drainase sebenarnya sudah cukup bagus dalam penataannya, namun siapa menyangka dalam kurun waktu yang relatif singkat pembangunan kabupaten berau yang begitu cepat membuat Pemerintah Kabupaten picik kepala, pasalnya laju pola pembangunan perumahan dan gedung gedung yang ada di wilayah peta Kota Tanjung Redeb dan Sekitarnya tentunya membawa debit limbah rumah tangga dan perkantoran kedalam sisi ruang gorong gorong yang kini dirasakan semakin kurang efektif menampung jumlahan kapasitas debit air buangan yang ada. 

Upaya peningkatan drainase perlu untuk digalakan, bukan suatu hal yang main - main jika hal ini terus menerus tidak ditindak lanjuti akan semakin menimbulkan dampak kota Tanjung Redeb yang carut marut dalam penataan kotanya.

Berbagai instasnsi terkait, khususnya Dinas Tata Ruang dan PU menjadi Sorotan Masyarakat saat ini, dua instansi tersebutlah yang menjadi tolak ukur kinerja capaian keberhasilan pola pembangunan kabupaten berau. disi lain Dinas kebersihan juga kerap menurunkan pasukan kuningnya dalam rangka upaya pembersihan parit parit yang tersumbat, dua jempol untuk dinas kebersihan, selain membantu menjaga kebersihan lingkungan sekitar pasukan kuning juga menjadi pasukan pencegah banjir.

Dalam konteks ini, banjir yang menjadi momok bagi sebagian warga di saat intensitas hujan yang tinggi tentunya tidak saja serta merta merupakan tugas dan tanggung jawab pemerintah kabupaten saja, akan tetapi hal ini perlu mendapat perhatian bagi seluruh warga yang ada, tidah saja tindakan kebersihan dengan tidak membuang serta merta sampah kedalam gorong gorong atau parit, akan tetapi menaati pola pembangunan gedung dan rumah tinggal yang ideal, yaitu jangan menguruk tanah urukan kedalam gorong gorong atau parit di saat ada aktifitas pembangunan, usahakan juga dalam setiap pembangunan harus mengedepankan asas lingkungan, dengan membuat sebuah saluran pembuangan perumahan atau bangunan ke jalur pembuangan utama sehingga air tidak tergenang.

Dan yang terakhir, jika melihat lajunya pertumbuhan penduduk di Kabupaten Berau serta Pertumbuhan bangunan yang ada, Gorong gorong yang sekarang masih jauh dari kata efektif, hal ini perlu mendapatkan upaya peningkatan kapasitas debit air yang lebih besar sehingga Kabupaten Berau kembali menjadi kota yang Sanggam

Comments