kondisi drainase dalam kota sudah tidak mampu menampung debit air hujan

Dinas Pekerjaan Umum (DPU) Berau tidak memungkiri kondisi drainase dalam kota sudah tidak mampu menampung debit air hujan yang turun. Kondisi ini menyebabkan banyak kawasan tergenang air. Hal tersebut diperparah pasang naik air sungai dan membuat beberapa daerah tergenang air, walau cuaca sedang cerah.
 
Kepala Bidang Pengairan Dinas Pekerjaan Umum (DPU) Berau Nanang Bakran menyampaikan, banyaknya daerah resapan air yang hilang akibat pembangunan, menjadi penyebab tak maksimalnya fungsi drainase dalam kota. “Kita sepakat dengan yang diutarakan BLH (Badan Lingkungan Hidup, Red.). Pesatnya pembangunan di Berau selama ini tidak imbang dengan kondisi drainase yang ada,” kata Nanang, kemarin.
 
Seperti diketahui, dari penuturan Kepala Bidang Pengendalian dan Pencemaran Lingkungan BLH Iswahyudi, banjir terjadi akibat hilangnya daerah resapan air dan tidak diimbangi dengan peningkatan drainase dalam kota.
 
“Kalau 5 atau 10 tahun lalu, memang kondisi drainasenya sangat memungkinkan untuk menampung air. Tetapi kondisi sekarang ini, sudah tidak bisa maksimal lagi, karena memang banyak kawasan yang dulunya daerah resapan, berubah jadi rumah dan gedung. Jelas tidak berimbang,” jelas Iswahyudi beberapa waktu lalu.
 
Nanang menambahkan, untuk mengatasi kondisi itu, pihaknya tengah menyusun perencanaan re-desain masterplan sistem drainase dalam kota. “Saat ini kami masih survei lapangan. Titik-titik mana saja yang parah dan perlu penanganan segera,” terang Nanang.
 
Hanya saja, untuk memaksimalkan penanganan dengan menunggu rampungnya redesain masterplan drainase itu,  dibutuhkan waktu cukup lama. “Kalau mau tanya kapan, ya memang butuh waktu cukup  lama, karena sekarangkan masih tahap perencanaan. Yang jelas, kita upayakan secepatnya perencanaannya rampung, langsung lanjut ke fisiknya,” ungkap dia.
 
Meski demikian, penanganan parsial juga telah dilakukan. Seperti pembenahan drainase di kantor DPRD Berau, kawasan Jalan Pemuda, Mangga II dan daerah SMP 1. “Kalau penanganan jangka pendek juga ada yang kita lakukan. Semisal dengan menormalisasi drainasenya,” sebut  Nanang.

Comments