pelabuhan kontainer yang ada sudah tak mampu lagi menampung ratusan peti kemas

TANJUNG REDEB – Penyelesaian Pembangunan pelabuhan peti kemas di Kampung Pilanjau Mantaritip, Kecamatan Sambaliung, dinilai sangat mendesak mengingat pelabuhan kontainer yang ada sudah tak mampu lagi menampung ratusan peti kemas yang keluar masuk Berau setiap hari.
Namun untuk mendukung proses percepatan pembangunan pelabuhan, sangat diperlukan peningkatan akses jalan menuju lokasi pelabuhan.
Wakil Ketua Komisi III DPRD Berau, H Rustam, menyebutkan, penyelesaian pembangunan pelabuhan peti kemas Mantaritip saat ini sangat mendesak karena daya tampung pelabuhan peti kemas yang ada di Tanjung Redeb sudah tidak layak.
“Pelabuhan yang ada sekarang ini hanya mampu memuat seribu kontainer. Sementara kontainer yang masuk di Berau tiap bulan jumlahnya terus meningkat,” jelas Rustam.
Rustam berharap pembangunan pelabuhan peti kemas yang baru cepat rampung agar penumpukan kontainer di pelabuhan lama bisa teratasi.
Selain itu, Dinas Pekerjaan Umum Berau juga harus segera merealisasikan jalan akses menuju pelabuhan peti kemas Mantaritip.
Menurutnya, akses yang ada sekarang masih sangat sempit untuk mobilitas pengangkutan peti kemas. Sehingga saat pelabuhan sudah siap operasi, akses jalan pun tidak menjadi hambatan.  “Faktor pendukung pelabuhan sudah saatnya dikerjakan. Pemkab mestinya sudah mulai membuat jalan akses,” katanya.
Menurutnya, percuma ada pelabuhan peti kemas kalau aksesnya tidak ada. Sementara untuk pembangunan infrastruktur, pemerintah pusat meminta penganggarannya dilakukan di daerah, dan itu telah dialokasikan.
Sementara, untuk menanggulangi kontainer di pelabuhan Tanjung Redeb agar tidak tampak sesak dan kegiatan bongkar muat dapat berjalan lancar, Rustam meminta Pemkab Berau, PT Pelindo dan pihak Kantor Unit Penyelenggara Pelabuhan, duduk bersama mencarikan solusinya.
Setidaknya mencarikan tempat lain yang sifatnya sementara, karena objek tersebut merupakan salah satu pintu perekonomian di daerah ini, “Kalau menunggu pelabuhan baru selesai, kemungkinan masih lama. Harus ada solusi mengantisipasi lonjakan kontainer yang terus meningkat,” tandasnya.

Comments