Jangan lihat gengsi tapi rasakan manfaatnya. Kata itu yang terlontar oleh Bupati Berau Makmur HAPK saat memberangkatkan komunitas sepeda ontel dan sepeda gunung yang datang dari Kabupaten Bulungan dan Tarakan, kemarin. Kedatangan mereka sekaligus bersilaturahmi dengan komunitas ontel di Berau yang mengampanyekan bebas narkoba.
Tepat pukul 07.00 Wita, mengambil garis star di halaman Kantor Pemkab Berau, Bupati bersama Wakil Bupati (Wabup) Berau Ahmad Rifai dan sejumlah pejabat Pemkot Tarakan dan Pemkab Bulungan berbaur dengan ratusan peserta komunitas sepeda ontel mengelilingi Kecamatan Tanjung Redeb.
Sepeda santai yang diikuti oleh beberapa klub di antaranya Tarakan Cycling Club tersebut berlangsung meriah dan unik. Bagi yang terbiasa mengendarai sepeda, rute yang dilalui dan berjarak sekira 5 kilo meter itu tentu bukan apa-apa. Namun, bagi mereka yang jarang bersepeda, rute tersebut sangat melelahkan.
Meski cukup melelahkan, tidak sedikit pun tampak diraut wajah peserta komunitas ontel, terutama bagi Bupati Makmur dan Wabup Rifai merasa kelelahan. Mereka terlihat tetap bersemangat meski sudah jarang mengendarai sepeda akibat kesibukannya sebagai kepala daerah.
Bagi Bupati dan Wabup, bersepeda mengingatkan kembali pada masa lalu, saat di Berau belum ada kendaraan bermotor, seperti sepeda motor dan mobil. “Bersepeda seperti yang kita lakukan hari ini, sangat banyak manfaatnya. Selain bagi kesehatan, mengendarai sepeda juga sangat berperan dalam mengurangi polusi udara dan penghematan BBM. Bukan hanya itu, silaturahmi pun semakin erat,” ujar Makmur.
Untuk itu, Makmur berharap masyarakat membangkitkan kembali kecintaan untuk bersepeda, sekaligus menumbuhkembangkan kewaspadaan pada pemanasan global (global warming), karena sepeda merupakan transportasi aman dan nyaman. Hasil pantauan lainnya, penggemar sepeda ontel tidak hanya digemari oleh kaum pria, bahkan kaum perempuan pun turut berbaur dengan ratusan peserta. Di antara mereka ada yang bersepeda dengan ciri khas masing-masing. Ada yang menggunakan kostum tempo dulu serta berpakaian seperti Kademangan di era tahun 45-an.
Kendati rata-rata peserta tersebut sudah berusia lanjut, mereka masih tetap mengobarkan semangat ala tahun 45. Itu ditunjukkan dengan semangat mengayuh sepeda keliling Tanjung Redeb. Konvoi sepeda ontel tersebut juga berjalan lancar berkat pengawalan petugas kepolisian, dan menjadi tontonan menarik warga di sepanjang rute yang dilalui rombongan peserta. Rasa kebersamaan antarkomunitas sepeda ontel itu juga semakin kental saat pertemuan mereka diwarnai dengan berbagai lomba, seperti lomba balap karung, bakiak, serta pertandingan futsal. “Menang lomba bukan hal yang kami cari, namun yang kami utamakan adalah rasa persaudaraan antarkomunitas sepeda ontel dari berbagai daerah, seperti Berau, Bulungan, Tarakan,“ ujar Muhdar, salah satu peserta dari Kabupaten Bulungan.
Tepat pukul 07.00 Wita, mengambil garis star di halaman Kantor Pemkab Berau, Bupati bersama Wakil Bupati (Wabup) Berau Ahmad Rifai dan sejumlah pejabat Pemkot Tarakan dan Pemkab Bulungan berbaur dengan ratusan peserta komunitas sepeda ontel mengelilingi Kecamatan Tanjung Redeb.
Sepeda santai yang diikuti oleh beberapa klub di antaranya Tarakan Cycling Club tersebut berlangsung meriah dan unik. Bagi yang terbiasa mengendarai sepeda, rute yang dilalui dan berjarak sekira 5 kilo meter itu tentu bukan apa-apa. Namun, bagi mereka yang jarang bersepeda, rute tersebut sangat melelahkan.
Meski cukup melelahkan, tidak sedikit pun tampak diraut wajah peserta komunitas ontel, terutama bagi Bupati Makmur dan Wabup Rifai merasa kelelahan. Mereka terlihat tetap bersemangat meski sudah jarang mengendarai sepeda akibat kesibukannya sebagai kepala daerah.
Bagi Bupati dan Wabup, bersepeda mengingatkan kembali pada masa lalu, saat di Berau belum ada kendaraan bermotor, seperti sepeda motor dan mobil. “Bersepeda seperti yang kita lakukan hari ini, sangat banyak manfaatnya. Selain bagi kesehatan, mengendarai sepeda juga sangat berperan dalam mengurangi polusi udara dan penghematan BBM. Bukan hanya itu, silaturahmi pun semakin erat,” ujar Makmur.
Untuk itu, Makmur berharap masyarakat membangkitkan kembali kecintaan untuk bersepeda, sekaligus menumbuhkembangkan kewaspadaan pada pemanasan global (global warming), karena sepeda merupakan transportasi aman dan nyaman. Hasil pantauan lainnya, penggemar sepeda ontel tidak hanya digemari oleh kaum pria, bahkan kaum perempuan pun turut berbaur dengan ratusan peserta. Di antara mereka ada yang bersepeda dengan ciri khas masing-masing. Ada yang menggunakan kostum tempo dulu serta berpakaian seperti Kademangan di era tahun 45-an.
Kendati rata-rata peserta tersebut sudah berusia lanjut, mereka masih tetap mengobarkan semangat ala tahun 45. Itu ditunjukkan dengan semangat mengayuh sepeda keliling Tanjung Redeb. Konvoi sepeda ontel tersebut juga berjalan lancar berkat pengawalan petugas kepolisian, dan menjadi tontonan menarik warga di sepanjang rute yang dilalui rombongan peserta. Rasa kebersamaan antarkomunitas sepeda ontel itu juga semakin kental saat pertemuan mereka diwarnai dengan berbagai lomba, seperti lomba balap karung, bakiak, serta pertandingan futsal. “Menang lomba bukan hal yang kami cari, namun yang kami utamakan adalah rasa persaudaraan antarkomunitas sepeda ontel dari berbagai daerah, seperti Berau, Bulungan, Tarakan,“ ujar Muhdar, salah satu peserta dari Kabupaten Bulungan.
Comments
Post a Comment
Silahkan Masukan Komentar dangkita..
:::Cara mengirim komentar anda harus mempunyai account google atau url web/blog lainnya ( seperti wordpress, dll ).
:::Jika anda tidak memiliki account google atau url web/blog, maka anda dapat mengirimkan komentar anda dengan memilih pengguna "Anonymouse"