Tiga Biksu di Santi Graha

VIHARA Santi Graha mendatangkan 3 biksu dari Balikpapan pada puncak perayaan Tri Suci Waisak, Kamis (14/5) hari ini. Pembina vihara di Jl Diponegoro, Tanjung Redeb, Oetomo Lianto sangat mengharapkan perayaan Tri Suci itu dapat menjadi pegangan umat Budha dalam pergaulan sehari-hari. Saat ini, para pengurus tengah mempersiapkan peringatan puncak Waisak yang dilaksanakan pada pukul 20.00 Wita nanti.

Acara puncak Waisak akan dimulai dengan penyalaan pelita diteruskan dengan prosesi pradaksina (kelilingi vihara). Kehadiran ketiga biksu dari Balikpapan itu diharapkan akan menambah semaraknya Waisak di Berau.

"Selain mendalami dhamma, mereka juga puasa. Tidak makan dari jam 12 siang sampai jam 6 pagi," bebernya. Pelaksanaan sebulan penghayatan dharma dilakukan menjelang Waisak, yang dilakukan bulan Mei dan Juni, tergantung perhitungan tahun Buddhis. Sekadar diketahui, penanggalan tahun Buddhis mengambil pada patokan bulan.

Seperti yang diberitakan sebelumnya, umat Budha di Vihara Santi Graha juga telah menggelar perayaan Waisak, Sabtu (9/5) lalu. Pada kegiatan itu dihadiri ratusan umat Budha yang terdiri dari anak-anak hingga dewasa. Hari Waisak dapat memberikan kesejahteraan dan kedamaian bagi umat Budha. Dia mengharapkan keimanan umat bertambah dalam menjalankan ajaran Budha. “Makna perayaan Waisak selain Trisuci adalah umat harus meladani kehidupan Sang Budha yang penuh kesederhanaan,” ujarnya.

Hal tersebut, bisa dicapai apabila umat Budha selalu yakin dan teguh untuk melatih diri dalam mengamalkan ajaran Budha. Dijelaskan, setiap prosesi memiliki makna. Seperti sujud pertobatan, umat memohon agar dosa-dosa mereka diampuni, sehingga mereka bisa menjalani kehidupan sesuai ajaran Budha

Comments