Banyak wajah baru muncul menjadi anggota DPRD Berau. Itu diketahui dari hasil perolehan kursi partai politik peserta pemilu dan penetapan calon terpilih periode 2009/2014 yang diumumkan KPUD Berau, di Hotel Sederhana Tanjung Redeb, Senin 18 Mei lalu.
ADA 16 wajah baru yang mengisi kursi DPRD Berau. Diantaranya HM Hatta Basri dan Burhan, caleh terpilih dari Partai Persatuan Pembangunan (PPP) di daerah pemilihan (dapil) Berau II dan dapil Berau III. Latar belakang kedua warga Berau ini sangat sederhana dan bersahaja maupun taat terhadap agamanya. Hatta merupakan satu-satunya caleg termuda yang bakal merasakan empuknya kursi DPRD Berau.
Caleg yang lahir 11 Juli 1981 atau baru beranjak usia 28 tahun tersebut merupakan satu dari empat caleg dari PPP yang lolos menjadi anggota dewan untuk mengemban amanah masyarakat. Bapak satu anak itu tidak hanya dikenal sebagai pemuda yang baik, namun dia juga aktif dalam berbagai kegiatan organisasi. Hatta saat ini menjabat sebagai ketua Gerakan Pemuda Ansor, selain itu juga dia menjadi wakil ketua Komite Nasional Pemuda Indonesia (KNPI) Berau. Di organisasi lainnya, anak pertama dari 4 bersaudara tersebut juga ditunjuk sebagai Sekretaris Perhimpunan Anak Transmigrasi (Patri) Berau, bahkan dia juga akrab dikenal warga sebagai dai yang sering berceramah di sejumlah masjid.
Pria lulusan sarjana dawah tersebut tidak menyangka bila dirinya bisa duduk di kursi dewan seiring ketatnya persaingan antarpartai politik (parpol) serta keterbatasan dana yang dimilikinya. Namun dengan niat yang tulus ikut berperan memperjuangkan nasib masyarakat, diapun mendapatkan jalan mulus untuk mencapai kursi DPRD. Hatta sudah jatuh cinta dengan politik sewaktu masih duduk di sekolah dasar, dia kerap mengikuti kegiatan ayahnya, HM Basri, berpolitik. Dia mengaku memang senang di dunia politik.
Tetapi, menjadi anggota dewan, bukanlah tujuannya. Boleh dikatakan pencalonannya setengah dipaksakan masyarakat serta konstituennya. “Dengan dukungan dan keterbatasan itu, “Bismillah” saya siap maju untuk mengemban amanah masyarakat tersebut,” ujarnya. Dia menilai daerah pemilihannya tersebut hampir dikatakan 80 persennya masyarakat berprofesi sebagai petani. Dengan demikian untuk mensejahterakan petani tersebut tidak hanya dapat dilakukannya sendiri. Pasalnya dapil Berau II terbagi tiga kecamatan dan 32 kampung tersebut tidak akan bisa bila dilakukannya sendiri. Hatta pun berkeinginan mengajak seluruh caleg yang terpilih di dapil tersebut untuk bekerjasama membantu masyarakat diwilayah tersebut. “Logikanya bila semua ini dilakukan bersama-sama otomatis aspirasi masyarakat diwilayah itu bisa terserap,” katanya.
Caleg PPP lainnya yang baru pertama kali duduk di DPRD Berau adalah Burhan. Pria kelahiran 7 Februari 1969 di kota Tanjung Redeb tersebut juga mengharapkan ingin memperjuangkan kesejahteraan petani sesuai predikat sarjana yang ditempuhnya di Univesitas Mulawarman Samarinda. Menurut pandangannya masih lemahnya tingkat kesejahteraan petani tersebut lebih besar akibat keterbatasan Sumber Daya Manusia (SDM). Sehingga para petani di Berau lebih melakukan pola pertanian secara tradisional. Pria yang memiliki 3 anak dari istri Nitariani tersebut juga dinilai sarat pengalaman dalam berorganisasi. Saat ini dia menjabat sebagai wakil ketua DPC PPP, pengurus Kamar Dagang Industri (Kadin) Berau. Selain itu aktif dalam organisasi Gerakan Pemuda Asli Kalimantan (Gepak), mantan ketua KNPI berau ini juga aktif sebagai pengurus Badan Narkotika Kabupaten Berau serta aktif sebagai ketua Front Generasi Muda Kaltim cabang Berau. Kedua calon anggota dewan yang resmi terpilih tersebut mengakui
keberhasilannya terpilih sebagai anggota dewan dipandangnya sebagai amanah yang menakutkan. Di matanya tugas sebagai wakil rakyat sangat berat. Tapi, karena sudah mendapatkan amanah dan dorongan dari masyarakat, ia pun harus bersiap. Merekapun pun berjanji, meski sudah menjadi anggota dewan tidak pernah akan ada yang berubah dalam dirinya.
ADA 16 wajah baru yang mengisi kursi DPRD Berau. Diantaranya HM Hatta Basri dan Burhan, caleh terpilih dari Partai Persatuan Pembangunan (PPP) di daerah pemilihan (dapil) Berau II dan dapil Berau III. Latar belakang kedua warga Berau ini sangat sederhana dan bersahaja maupun taat terhadap agamanya. Hatta merupakan satu-satunya caleg termuda yang bakal merasakan empuknya kursi DPRD Berau.
Caleg yang lahir 11 Juli 1981 atau baru beranjak usia 28 tahun tersebut merupakan satu dari empat caleg dari PPP yang lolos menjadi anggota dewan untuk mengemban amanah masyarakat. Bapak satu anak itu tidak hanya dikenal sebagai pemuda yang baik, namun dia juga aktif dalam berbagai kegiatan organisasi. Hatta saat ini menjabat sebagai ketua Gerakan Pemuda Ansor, selain itu juga dia menjadi wakil ketua Komite Nasional Pemuda Indonesia (KNPI) Berau. Di organisasi lainnya, anak pertama dari 4 bersaudara tersebut juga ditunjuk sebagai Sekretaris Perhimpunan Anak Transmigrasi (Patri) Berau, bahkan dia juga akrab dikenal warga sebagai dai yang sering berceramah di sejumlah masjid.
Pria lulusan sarjana dawah tersebut tidak menyangka bila dirinya bisa duduk di kursi dewan seiring ketatnya persaingan antarpartai politik (parpol) serta keterbatasan dana yang dimilikinya. Namun dengan niat yang tulus ikut berperan memperjuangkan nasib masyarakat, diapun mendapatkan jalan mulus untuk mencapai kursi DPRD. Hatta sudah jatuh cinta dengan politik sewaktu masih duduk di sekolah dasar, dia kerap mengikuti kegiatan ayahnya, HM Basri, berpolitik. Dia mengaku memang senang di dunia politik.
Tetapi, menjadi anggota dewan, bukanlah tujuannya. Boleh dikatakan pencalonannya setengah dipaksakan masyarakat serta konstituennya. “Dengan dukungan dan keterbatasan itu, “Bismillah” saya siap maju untuk mengemban amanah masyarakat tersebut,” ujarnya. Dia menilai daerah pemilihannya tersebut hampir dikatakan 80 persennya masyarakat berprofesi sebagai petani. Dengan demikian untuk mensejahterakan petani tersebut tidak hanya dapat dilakukannya sendiri. Pasalnya dapil Berau II terbagi tiga kecamatan dan 32 kampung tersebut tidak akan bisa bila dilakukannya sendiri. Hatta pun berkeinginan mengajak seluruh caleg yang terpilih di dapil tersebut untuk bekerjasama membantu masyarakat diwilayah tersebut. “Logikanya bila semua ini dilakukan bersama-sama otomatis aspirasi masyarakat diwilayah itu bisa terserap,” katanya.
Caleg PPP lainnya yang baru pertama kali duduk di DPRD Berau adalah Burhan. Pria kelahiran 7 Februari 1969 di kota Tanjung Redeb tersebut juga mengharapkan ingin memperjuangkan kesejahteraan petani sesuai predikat sarjana yang ditempuhnya di Univesitas Mulawarman Samarinda. Menurut pandangannya masih lemahnya tingkat kesejahteraan petani tersebut lebih besar akibat keterbatasan Sumber Daya Manusia (SDM). Sehingga para petani di Berau lebih melakukan pola pertanian secara tradisional. Pria yang memiliki 3 anak dari istri Nitariani tersebut juga dinilai sarat pengalaman dalam berorganisasi. Saat ini dia menjabat sebagai wakil ketua DPC PPP, pengurus Kamar Dagang Industri (Kadin) Berau. Selain itu aktif dalam organisasi Gerakan Pemuda Asli Kalimantan (Gepak), mantan ketua KNPI berau ini juga aktif sebagai pengurus Badan Narkotika Kabupaten Berau serta aktif sebagai ketua Front Generasi Muda Kaltim cabang Berau. Kedua calon anggota dewan yang resmi terpilih tersebut mengakui
keberhasilannya terpilih sebagai anggota dewan dipandangnya sebagai amanah yang menakutkan. Di matanya tugas sebagai wakil rakyat sangat berat. Tapi, karena sudah mendapatkan amanah dan dorongan dari masyarakat, ia pun harus bersiap. Merekapun pun berjanji, meski sudah menjadi anggota dewan tidak pernah akan ada yang berubah dalam dirinya.
hatta basri jangan carmuk di depan masyarakat saja dunk...
ReplyDeleteingat keluarga anda juga... sadar dulu anda jika ingin dikenal publik..... apakah anda sudah menjadi keluarga yang benar ?????????????