Melihat Aktivitas Pencinta Sepeda Ontel

Wandy Diskes, salah satu penggagas berdirinya perkumpulan sepeda ontel di Berau yang dinamakan Pengendara Sepeda Cinta Berau (PedaS CaBe) mengatakan, anggotanya sudah mencapai 30 orang. Sebelumnya, ketika baru berdiri jumlah anggotanya hanya 8 orang saja.

“Tiga tahun lalu komunitas kami hanya berjumlah delapan orang. Sempat vakum dua tahun, sekarang komunitas sepeda ontel semakin diminati. Saat ini jumlah anggota ada 30 orang,” kata Wandy.

PedaS CaBe resmi berdiri pada 6 Juni 2006. Bermula saat komunitas sepeda tua mulai tumbuh di Berau. Seiring waktu berjalan, pencinta sepeda tua ini semakin bertambah dan para penggemarnya kebanyakan orang seni dan pengoleksi barang antik. “Saat bertemu sekitar akhir 2007, kami sepakat membentuk komunitas sepeda tua di Berau. Kemudian diberi nama PedaS CaBe yang artinya Pengendara Sepeda Cinta Berau.” ungkapnya.

Makna nama komunitas itu memiliki arti luas, dan lebih menjunjung tinggi persatuan antar suku. Pasalnya dalam komunitas PedaS CaBe itu, tidak hanya diikuti suku Jawa, namun juga di dalamnya terdapat suku Bugis, Banjar dan Banua. “Semua suku ini cinta terhadap Berau. Oleh karena itu dinamakan Pengendara Sepeda Cinta Berau,” katanya lagi.

Wandy menganggap, bahwa sepeda ontel, merupakan satu komunitas yang unik dan belum ada di daerah ini. Oleh karena itu, ia termotivasi untuk membentuknya. Keberadaan komunitas ini juga diharapkannya bisa memberi angin segar bagi kelestarian barang-barang kuno, antik dan tempo dulu. Keberadaan komunitas ini diharapkan mampu merubah imej remaja dan anak muda yang menganggap sepeda merupakan barang yang sudah tidak diperlukan dan tergantikan oleh kendaraan bermotor.

“Sebenarnya imej ini yang harus kita ubah. Saya ingin orang-orang kembali ke masa lalu dan menggunakan sepeda sebagai alat transportasi,” imbuhnya.

Krisis BBM beberapa waktu lalu, lanjut pria, yang tinggal di Jalan Sutomo Tanjung Redeb ini, membuktikan bahwa alat transportasi sepeda menjadi sangat penting dan sebagai salah satu solusi dalam mengatasi menipisnya BBM. Sepeda tak lagi menjadi bahan pajangan, tapi benar-benar difungsikan sebagai alat transportasi.

Tujuan berdirinya komunitas PedaS CaBe, bukan semata-mata mencari kesenangan juga dapat didefenisikan dalam kesehatan. Menurut Wandy, pemicu semakin rendahnya minat masyarakat terhadap sepeda, selain karena perubahan zaman yang serba instan, harga jual kendaraan roda dua dan empat tanpa uang muka dan kredit ringan juga menjadi salah satu sebab pesatnya pertumbuhan pemakai kendaraan.

Sementara BBM yang dihasilkan semakin hari semakin menipis serta polusi udara semakin tidak terkendali. Untuk itu dia mengajak masyarakat ramai-ramai hijrah ke sepeda sebagai alat transportasi. “Bagaimana menjadikan sepeda tersebut berkelas dan mendapat tempat di masyarakat. Mungkin sepeda ontel bisa menjadi jawabannya," tukasnya.

Comments

  1. Kring kring goes goes.. Kring kring goes goes.. asik eeeeuuy...

    ReplyDelete

Post a Comment

Silahkan Masukan Komentar dangkita..

:::Cara mengirim komentar anda harus mempunyai account google atau url web/blog lainnya ( seperti wordpress, dll ).
:::Jika anda tidak memiliki account google atau url web/blog, maka anda dapat mengirimkan komentar anda dengan memilih pengguna "Anonymouse"