Bupati Minta Listrik Dialirkan ke Masyarakat

Selain memproduksi minyak kelapa sawit (curde palm oil, Red) kehadiran PT Tanjung Buyu Perkasa pun akan memberikan berkah bagi masyarakat di Kecamatan Talisayan.

Pasalnya, Pabrik CPO milik PT Tanjung Buyu Perkasa (TBP) itu pun mampu menghasilkan listrik yang cukup untuk memenuhi kebutuhan masyarakat setempat.

Saat ini masyarakat di Kecamatan Talisayan hanya bisa menikmati listrik beberapa jam saja, dari sekitar pukul 18.00 Wita hingga 06.00 Wita, setelah itu masyarakat setempat hanya mengandalkan genset untuk memenuhi kebutuhan listriknya.

Karena PT TBP menghasilkan daya listrik yang cukup untuk memenuhi kebutuhan masyarakat Talisayan, Bupati Berau Makmur HAPK pun meminta kepada pihak perusahaan untuk mengalirkan listrik kepada masyarakat.

Selain itu bupati pun menekankan kepada PT PLN cabang Berau untuk membantu dengan membangun jaringan dari PT TBP hingga ke masyarakat. “Saya minta kepada PLN karena PLN di Berau cukup enak. Karena listriknya sudah disuplay dari PLTU Lati dan PLN pun tidak ada pemeliharaan rutin untuk pembangkit,” kata bupati, ketika memberikan sambutan dalam acara peresmian pabrik CPO PT TBP di Talisayan, kemarin (28/1).

Marji, Mill Manajer PT TBP Plantation (Teladan Prima Group), menyebutkan, saat ini pihaknya dapat menghasilkan daya listrik sebesar 1.500 kilowatt (kw). Jika pihaknya diminta untuk mendistribusikan listrik kepada masyarakat di Talisayan, maka pihaknya sanggup mendistribusikan daya sebesar 300 kw, sedangkan sisanya digunakan untuk keperluan pihaknya. “Kami siap saja mendistribusikan,” tegasnya.

Dikatakan Marji, untuk menghasilkan daya listrik, pihaknya hanya memerlukan viber atau serabut dan cangkang dari buah kelapa sawit sebagai bahan baku pembangkit. Bahan baku tersebut kata dia, dibakar yang lalu menghasilkan steam untuk menggerakan turbin dan generator. “Pokoknya cara kerjanya sama saja dengan pembangkit listrik tenaga uap (PLTU). Bedanya PLTU yang ada di Berau menggunakan batubara,” kata Marji.

Marji juga mengatakan, semakin banyak buah kelapa sawit yang diproduksi atau diolah, maka akan semakin besar pula listrik yang dihasilkan. Saat ini pihaknya masih mengolah sekitar 300 ton dan listrik yang dihasilkan hanya bisa untuk 8 jam. Jika 1.000 ton buah yang diolah, maka listrik akan mampu untuk 24 jam.

“Karena dengan 1.000 ton turbin bisa beroperasi 24 jam,” tandasnya.

Comments