Sungai Meluap, Warga Belum Mengungsi

Luapan Sungai Segah dan Sungai Kelay yang makin meninggi pada Minggu (14/12) malam, belum membuat warga yang tinggal di bantaran kedua sungai itu mengungsi. Pasalnya, warga meyakini luapan sungai hanya akan terjadi beberapa hari saja dan ketinggian air pun baru sebatas merendam lantai rumah beberapa warga.

Sekadar diketahui, luapan dari Sungai Segah dan Sungai Kelay hanya terjadi pada malam hari, yakni mulai sekitar pukul 18.30 hingga sekitar pukul 23.00 Wita. Karena naiknya air hingga ke beberapa badan jalan itu terjadi hanya beberapa jam saja, juga menjadi alasan warga untuk tidak mengungsi.

“Paling satu atau dua hari ini sudah tidak banjir lagi,” kata Any, salah seorang warga yang ditemui Radar Tarakan Senin (15/12) kemarin.

Kepala Stasiun Meteorologi Bandara Kalimarau, Sudiyono, yang dikonfirmasi terpisah membenarkan bahwa luapan Sungai Segah dan Sungai Kelay tidak akan berlangsung lama. Menurut perkiraan pihaknya, luapan air akan mulai mengecil sekitar tiga atau empat hari ke depan.

Ditanya mengenai penyebab meluapnya Sungai Segah dan Sungai Kelay, Sudiyono mengatakan, luapan terjadi karena curah hujan yang cukup tinggi di bulan Desember (mencapai 400 milimeter hingga Januari nanti, Red) ditambah pasang air laut.

“Kalau pasang air laut sudah turun. Banjir tidak akan terjadi lagi. Karena banjir yang menggenangi beberapa ruas jalan itu diakibatkan pasang air laut yang tinggi dan curah hujan yang juga tinggi di daerah hulu sungai,” jelasnya.

Hasil pantauan media ini pada Minggu malam, ketinggian air yang menggenangi beberapa ruas jalan di Kecamatan Tanjung Redeb diantaranya Jl. Yos Sudarso, Jl. Tendean, Jl. Milono, Jl. Antasari, Jl. Gajah Mada, Jl. Panglima Batur dan Jl. Sutomo dan Jl. Kartini. Genangan air paling parah masih terlihat di Jl. Yos Sudarso.