Ancam Tak Sekolahkan Anaknya di SDN 014

Akibat sanitasi dan lingkungan sekolah buruk, puluhan wali siswa mengadukan SDN 014 Tanjung Redeb ke anggota komisi pendidikan DPRD Berau. Wali siswa beranggapan sekolah yang dibangun pada 1982 di pusat kota itu, rawan terhadap penyakit demam berdarah dengue (DBD). Pasalnya, di bawah bangunan sekolah yang berkonstruksi kayu itu terus digenangi air akibat tidak ada drainase.


Akibat kondisi itu juga, wali siswa mengakui hampir setiap tahunnya ada siswa yang sudah terserang DBD. “Jika tahun ajaran baru nanti kondisi lingkungan sekolah itu tidak berubah, kami tidak akan memasukkan anak-anak kami lagi kesekolah itu,”ujar Lestari (45) salah satu wali siswa yang menemani Ahmad Rijal, Anggota DPRD Berau berkunjung ke sekolah itu.


Menanggapi keluhan wali siswa itu, Hermansyah selaku kepala SDN 014 mengakui, sudah lama pihaknya mendengar keluhan wali siswa tersebut. Namun apa daya, pihaknya tidak memiliki biaya untuk melakukan perbaikan lingkungan, terutama melakukan pengurukan.


Pihaknya telah mengajukannya kepada instansi terkait, baik Disdik maupun badan perencana pembangunan daerah (Bappeda). Untuk mengatasi ancaman penyakit DBD, sekolah juga sudah melayangkan surat permohonan kepada Dinas Kesehatan untuk dilakukan pengasapan, namun belum ada tanggapan.


Melihat kondisi buruk itu, Ahmad Rijal menilai rentan penyakit berdarah dengue (DBD). Dia berharap Disdik dan Diskens lebih serius menangani permasalahan tersebut sebelum ada korban. “Kebersihan sekolah ini juga memprihatinkan, termasuk kondisi air di WC serta tempat sampah,” jelasnya.


Dihubungi terpisah, Kepala Dinas Pendidikan Berau, Rohaini, mengatakan, perbaikan lingkungan sekolah termasuk rehab sekolah di SDN 014 itu sudah masuk dalam program instansinya. “Saya lupa, rasanya kalau tidak 2008 atau 2009, perbaikan sekolah itu diprgramkan,” ujarnya.


Saat ini pihak Disdik terus melakukan pedataan kepada sekolah-sekolah yang membutuhkan perbaikan, baik rehab total, rehab berat maupun rehab ringan hingga pembangunan gedung sekolah baru. Namun perbaikan sekolah itu dilakukan secara bertahap dan tidak bisa 100 unit sekolah se-Berau sekaligus. Pasalnya seiring upaya meningkatkan kualitas pendidikan, Disdik juga mendanai program kesejahteraan guru dan staf sekolah.

Comments