Kejurda Bulutangkis di Berau

Seluruh cabang yang dilombakan dalam Kejuraan Provinsi (Kejurprov) Bulutangkis se-Kaltim telah memasuki babak perempat final, baik tunggal taruna putra, tunggal taruna putri, ganda taruna putra maupun ganda taruna putri.

Pada kejuaraan tersebut, atlet yang berlaga membawa nama baik daerah terus bersaing merebutkan posisi final. Dari 10 kabupaten/kota di Kaltim yang ikut berlaga, sejumlah nama daerah yang mendominasi menempatkan atletnya masuk babak perempat final di antaranya Balikpapan, Samarinda dan Tarakan. Sedangkan atlet tuan rumah Berau, bersaing dengan daerah lain untuk mencari posisi aman dalam perebutan piala bergilir Gubernur Kaltim di ajang Kejurprov tersebut.

Kejurprov yang akan berakhir 19 Oktober 2008 itu, terus berlangsung. Panitia penyelenggara menjadwalkan pertandingan itu pada pagi hari hingga pukul 11.00 Wita dan malam hari sejak pukul 18.00 sampai dengan 23.00 Wita, di Gedung Cahaya Berlian (CB) sport Jl. Pulau Panjang Tanjung Redeb.

Sejumlah nama yang masuk dalam babak perempat final itu, diantarannya kategori tunggal taruna putri, Sumarni asal Balikpapan, Yusnita Sari (Samarinda), Jayanti Sukma (Balikpapan) dan Dini Rizki asal Samarinda. Sedangkan kategori tunggal taruna putra, Erwin Alasa (Balikpapan), Miftah Fariz (Paser), Wisnu (Balikpapan) dan Kendri Kusuma atlet asal Tarakan. Sedangkan kategori taruna ganda putra dan taruna ganda putri, pertandingan masih berlanjut.

Ketua Harian Persatuan Bulutangkis Indonesia (PBSI) Berau Armyn Zulkifle mengatakan, kejurprov yang digelar sejak 15 Oktober 2008, itu hingga kini berlangsung tertib dan aman. Tuan rumah terus memberikan perhatian terhadap pelayanan yang optimal.

Untuk hasil kejuaraan itu, sudah memasuki babak perempat final didominasi atlet-atlet kota besar, seperti Balikpapan, Samarinda dan kota Tarakan. Sedangkan atlet tuan rumah, bersaing pada grup berbeda untuk menempatkan diri di papan atas. Diakui Armyn, persaingan atlet di Kejurprov ini sangat ketat, seluruh atlet bermain dengan keterampilan yang merata. Hal ini dituntut kejelian pemimpin pertandingan agar tidak ada satupun atlet atau tim ofisial yang merasa dirugikan.

Menurut Armyn, ini saatnya bagi atlet menampilkan kebolehannya, menuju kejuaraan nasional (Kejurnas) di Jakarta 11 November 2008 mendatang.