Golput di Berau Diprediksi 40 Persen

Hasil pemilihan calon gubernur dan wakil Kaltim putaran kedua di Berau sudah mulai terlihat. Dari 13 kecamatan, saat ini sudah 7 kecamatan yang telah melaporkan datanya. Dari rekapitulasi suara di 7 kecamatan itu, pasangan Awang-Farid (AFI) memperoleh 22.919 suara dan Amins-Hadi (Ahad) meraih 20.329 suara atau perbandingan 54,95 persen untuk AFI dan 45,05 persen untuk Ahad.


Secara rinci data per kecamatan yang telah masuk di KPUD Berau, yaitu, untuk Kecamatan Gunung Tabur AFI memperoleh 2.386 suara, sedangkan Ahad memperoleh 2.375 suara, di Kecamatan Maratua AFI 936 suara dan Ahad 377 suara, Kecamatan Pulau Derawan AFI 1.593 suara dan Ahad 959 suara, Kecamatan Sambaliung AFI 4.135 suara dan Ahad 4.156 suara, Kecamatan Talisayan AFI 1.877 suara dan Ahad 1.622 suara, Kecamatan Tanjung Redeb AFI 9.372 suara dan Ahad 8.104 suara serta Kecamatan Teluk Bayur AFI 2.620 dan Ahad 2.786 suara.


Perolehan suara ini akan terus bertambah. Pasalnya, masih ada kecamatan yang belum memasukkan datanya ke KPUD Berau.


Sementara itu, Ketua KPUD Berau Andi Bahrunsyah SH yang ditemui terpisah mengakui jika pada pemilihan putaran kedua masyarakat yang masuk dalam daftar pemilih tetap (DPT) sebanyak 112.431 kurang yang menggunakan hak pilihnya. Bahkan dirinya memprediksi pemilihan putaran kedua Kamis (23/10) lalu, hanya sekitar 60 persen warga yang menggunakan hak pilih. Itu dilihat dari data jumlah pemilih yang diterimanya, yakni sekitar 57.861 orang dari 112.431 DPT. Untuk Kecamatan Tanjung Redeb saja, dirinya melihat persentase warga yang tidak menggunakan hak pilihnya sekitar 53 sampai 54 persen.


Berkurangnya jumlah warga yang menggunakan hak pilihnya, menurut Andi, ada beberapa faktor yang memengaruhi, salah satunya hujan lebat yang mengguyur beberapa daerah di Berau. “Selain itu ada kemungkinan massa dari kedua pasangan calon yang tidak lolos pada putaran pertama lalu enggan menggunakan hak pilihnya, juga ada kemungkinan masyarakat kecewa.


“Pasalnya, dari kunjungan saya ke beberapa tempat pemungutan suara banyak surat suara yang tidak dicoblos oleh warga,” kata Andi.


Ketika ditanya apakah kurangnya warga yang menggunakan hak pilihnya karena kurangnya sosialisasi yang dilakukan, Andi dengan tegas membantahh. Pasalnya, kata dia, setelah pencoblosan putaran pertama selesai dilakukan beberapa waktu lalu, masyarakat sudah mengetahui akan dilakukan putaran kedua.


“Kalau saya lihat ini juga ada pengaruhnya dari partai politik pengusung yang masih kurang peran sertanya dalam melakukan sosialisasi,” tandas Andi.

Comments