Pengusaha Kekurangan Benih

Seiring meningkatnya permintaan ikan air tawar menjelang puasa hingga Lebaran, pengusaha keramba dihadapkan minimnya stok benih ikan, baik ikan mas, nila, lele hingga benih patin.


Mereka sangat meragukan pasokan benih ikan dari luar daerah dan mengkhawatirkan masuknya penyakit ikan yang penah dialami sejumlah pengusaha keramba di wilayah Kaltim seperti Kutai Timur maupun Tenggarong. Untuk itu pengembang keramba ikan air tawar yang ada di daerah ini berharap balai benih ikan (BBI) milik pemerintah daerah dapat memenuhi kebutuhan pasokan benih tersebut.


Eko (40), pegusaha keramba di kawasan Sungai Segah itu mengatakan, seperti tahun-tahun sebelumnya saat menjelang puasa permintaan ikan air tawar ini justru semakin meningkat. Pada tahun itu juga para pengusaha keramba masih mengandalkan pasokan benih ikan dari luar daerah, namun sejak merebaknya penyakit koi herves virus (KHV), pengusaha keramba ini menghentikan pasokan benih ikan, dan berinisiatif membudidayakan ikan sendiri walaupun dengan skala kecil. Pengembangan benih ikan lokal itu dinilai belum mampu memenuhi kebutuhan para pengembang keramba, pasalnya permintaan ikan air tawar tersebut tidak hanya warga Berau, namun pemasaran ikan tersebut hingga keluar daerah seperti Bulungan dan Tarakan. "Virus itu paling diantisipasi karena menyebabkan petani rugi, tiap harinya bisa satu ton,” ujarnya.


Lantas, ciri-ciri apakah ikan terkena KHV? Eko menjelaskan, biasannya adanya bercak-bercak seperti luka di tubuh ikan, ditambah dengan lendir-lendir. Kendati virus tersebut hanya menular ke ikan sejenis, tidak kepada ikan jenis lain ataupun manusia.


Soal harga, Eko menuturkan, walaupun permintaan meningkat harga ikan air tawar tesebut tetap mengacu pada harga pakan ikan. Saat ini ikan mas dijual seharga Rp 25 ribu per kilogram, begitupula dengan harga nila dan patin, hanya saja jenis lele lebih murah yakni Rp 15 ribu per kg.


Disinggung hasil produksi ikan dalam sekali panen, dia menyebutkan, untuk delapan lubang keramba miliknya itu mampu mnghasilkan hingga 2 ton, baik lele, mas, nila dan patin. “Dengan jumlah itu, tidak sampai dua minggu habis terjual,” sahutnya.

Comments

  1. Joko Arianto1/12/08 5:31 PM

    Yth. Pecinta Ikan Mas

    Ada kabar gembira, bahwa dalam waktu dekat akan beredar vaksin KHV, semoga hal ini dapat memberi harapan baru untuk pembudidaya Ikan Mas, karena Ikan Mas masih memilki nilai ekonomis yang tinggi.

    B/R

    Joko

    ReplyDelete
  2. Sy supplier bibit ikan air tawar dan payau dari Pare-Kediri-jawa timur menerima order antar pulau.bisa hubungi sy di nomor online : 085331584545 atau invite di 26a87d0b atau kunjungi alamat FB saya di http://www.facebook.com/indra.trianto1

    ReplyDelete

Post a Comment

Silahkan Masukan Komentar dangkita..

:::Cara mengirim komentar anda harus mempunyai account google atau url web/blog lainnya ( seperti wordpress, dll ).
:::Jika anda tidak memiliki account google atau url web/blog, maka anda dapat mengirimkan komentar anda dengan memilih pengguna "Anonymouse"