Melihat Kegiatan Napi Saat Puasa

Memasuki seminggu puasa, suasana di Rumah Tahanan (Rutan) Berau tidak beda dengan hari pertama. Tahanan beragama Islam yang berjumlah sekitar 400 orang setiap pukul 11.30 Wita secara bergantian melakukan tadarus hingga pukul 13.00 Wita. Sebagian lainnya mulai sibuk memasak di dapur umum yang tersedia di samping kantor penjagaan petugas Rutan.


“Selama bulan puasa ini, kegiatan keagamaan terus dilakukan termasuk tadarus, dan pengajian serta salat terawih berjamaah, dan latihan mengaji dibantu petugas dari Depag,” jelas Burhan tahanan yang mendapatkan hukuman 2 tahun akibat kasus kayu yang dialaminya.


Beberapa terlihat mengaji di Masjid Al Firqan di Rutan, mereka yang mengaji tersebut mendapatkan jatah setiap orang satu Al Quran untuk dibaca. Karena penghuni tahanan muslim cukup banyak, terpaksa secara bergantian menggunakan masjid untuk mengaji, begitupula dengan pelaksanaan salat tarawih.


"Karena itu, sebagian dari mereka mendapatkan bagian membantu petugas bagian dapur umum untuk memasak yakni pukul 12.00 Wita, mereka dibantu dua hingga 4 orang sesama tahanan lainnya yang telah mendapatkan kepercayaan keluar masuk ruang tahanannya untuk membantu memasak,” ujarnya. Setiap malam hingga subuh juga mendapatkan siraman rohani dari petugas Depag yang melakukan ceramah di masjid Rutan.


Sedangkan menu yang disiapkan selama puasa ini, tetap sama dengan menu yang setiap harinya mereka hidangkan, hanya ketika buka puasa, biasanya mendapatkan jatah tambahan makanan berupa kue dan buah-buahan seperti pisang. Bila ada mantan tahanan yang mengantarkan ikan basah ke Rutan tentu saja makanan besar akan mereka dapatkan,” katanya.


Tumis tempe dan ikan kering menjadi primadona di Rutan Berau, biasanya penghuni Rutan sudah mengenal jadwal kapan kedua makanan tersebut dihidangkan. Karena dari dapur umum dengan lokasi sel tidak jauh berbeda, maka ketika ikan asin digoreng, baunya langsung menyebar di ruangan para tahanan. Begitupula dengan tumis tempe dan makanan menu lainnya, ”kami langsung tahu jika yang dimasak di dapur tersebut menu makanan apa, karena aroma bau ikan asin ini cukup tajam, begitupula dengan aroma tempe tumisnya,” ujar Burhan.


Kepala Rutan Imam Setya Gunawan mengatakan, program selama bulan puasa ini semuanya sudah disusun sesuai dengan jadwal kegiatan tahunan, siraman rohani ini, bukan hanya dilakukan pada bulan puasa saja, akan tetapi dilakukan setiap Jumat. Selain itu jadwal pengajian sengaja dikelompokkan, karena kondisi didalam surau tidak memungkinkan untuk menampung sebanyak 400 orang muslim yang ada di Rutan.


Sedangkan menu makanan yang dihidangkan sesuai dengan jadwal menu makanan yang setiap harinya disajikan kepada penghuni Rutan, bukan hanya tumis tempe, atau ikan asin saja yang dihidangkan. Penghuni Rutan juga sesekali dihidangkan gorengan daging, dan menu makanan lainnya, tergantung persediaan makanan yang ada dan keuangan yang dimiliki Rutan.

Comments