Bandara Kalimarau tak lama lagi mencatat peristiwa bersejarah. Setelah dua hari melakukan pemeriksaan di kawasan Bandara Kalimarau, Tim Keselamatan Penerbangan dari Direktorat Teknik Bandar Udara menyatakan Bandara Kalimarau memenuhi syarat untuk didarati pesawat jenis Boeing 737-200. Kemungkinan kegiatan uji coba pendaratan pesawat, dilakukan minggu pertama Juli nanti.
Tim uji kelayakan terdiri Djoko Priambodo (Dit Tekbandara), Arya Mirzal (Dit Tekbandara), Boyke Mufti (Dit Tekbandara), Bonifal A P (Dit Kespen), Tukino (Dit Kespen), Budi Sarwanto (Bandara Kalimarau), Anif Fakhrudin (Dinas Provinsi Kaltim) dan Fahmi Rizani (Dinas Kab.Berau), melakukan pengujian teknis di hampir seluruh bagian Bandara Kalimarau.
Setidaknya ada 19 poin yang dilakukan pencermatan tim yang memeriksa di seluruh bagian bandara. Mulai runway, taxiway, apron, over run, obstruction restriction, navigation aids, operation officer hingga fire fighting facilities.
Catatan diberikan tim pemeriksa mengenai melayakan teknis operasioanl disebutkan, untuk keperluan mobilisasi Pekan Olahraga Nasional (PON) Bandara Kalimarau dengan dimensi 1850 meter x 30 meter dapat menampung kegiatan pendaratan dan lepas landas pesawat Boeing 737-200 dengan batasan berat lepas landas (RTOW) 105.470 Lbs dengan departure 1 x perhari Daylight VFR Operation.
Selaian itu, dalam catatan yang dibuat tim, meminta Pemkab sebelum pengoperasian Boeing 737-200, hendaknya terlebih dahulu dilakukan pemotongan pohon, perataan gundukan tanah di approach dan transitional area runway 01. Penghilangan debu akibat pertambangan batu bara di ujung Runway 01 yang masuk dalam kawasan keselamatan operasi penerbangan (KKOP).
Hal lain yang diminta, melakukan pembersihan sisa material batu-batuan yang terdapat pada daerah runway, taxiway dan apron. Pengecatan marka sesuai dengan Skep Ditjen akibat perpanjangan runway, taxiway dan apron baru serta pemindahan thershold RW 19 dan RW 01 sehingga memenuhi panjang 1.850 m x 30 m.
Di samping itu, diminta membuat tapering di tepi perkerasan runway, taxiway dan apron agar tidak terjadi perbedaan tingi antara perkerasan dengan shoulder. Penyediaan peralatan PKP-PK CAT VI termasuk personelnya.
Adapun saran yang diberikan tim, take off menggunakan runway 01 dan landing menggunakan runway 19. Diperlukan pemasangan pagar pengaman di areal bandara dan penyempurnaan drainase serta perlu segera di-NOTAM-kan setelah ada perubahan dimensi runway, taxiway dan apron. Juga dibutuhkan penambahan SDM untuk unit-unit teknis.
Karena kebutuhan kelengkapan fasilitas PKP-PK mendapat bantuan dari Pemkab Berau agar dibuatkan SOP khusus dan averlay access serta radius putar menuju runway minimum 25 meter. Juga disarankan pembuatan prosedur larangan one wheel lock turn di runway.
Kepada Bupati Makmur di Bandara Kalimarau, sebelum kembali ke Jakarta, Djoko Priambodo menyebutkan, perkiraan uji kelayakan terbang pesawat Boeing 737-200 bisa dilakukan sekitar awal Juli.”Kita perkirakan, awal Juli bisa dilakukan uji terbang pesawat Boeing,” kata Djoko. (mps/kaltimpost)
Comments
Post a Comment
Silahkan Masukan Komentar dangkita..
:::Cara mengirim komentar anda harus mempunyai account google atau url web/blog lainnya ( seperti wordpress, dll ).
:::Jika anda tidak memiliki account google atau url web/blog, maka anda dapat mengirimkan komentar anda dengan memilih pengguna "Anonymouse"