Sejumlah perusahaan yang bergerak di bidang perkayuan, pertambangan, serta perkebunan, usahanya mulai tutup karena mengalami kerugian. Karena itulah, jumlah pengangguran di Berau setiap tahun juga semakin meningkat.
Dari data yang ada di Disnakertrans, jumlah pengganguran telah mencapai 7.200 orang, sedangkan jumlah pencari kerja hingga saat ini mencapai 1.273 orang. Jumlah pencari kerja yang diterima oleh sejumlah perusahaan tambang dan perkebunan hanya mencapai 400 orang. Padahal jumlah lowongan pekerjaan yang dibutuhkan perusahaan mencapai 838 orang.
Demikian dikatakan Kadisnakertrans Berau Muhklis Dahkrie didampingi Kasubdin Penta Kerja Abdul Haris kepada harian ini, kemarin.
Ia mengatakan, banyaknya tenaga kerja di Berau yang tidak bisa ditampung di sejumlah perusahaan dikarenakan mereka tidak memiliki keterampilan. Umumnya mereka berasal dari Berau. Perusahaan terpaksa mengambil tenaga kerja dari luar daerah untuk mengisi kekosongan tenaga kerja yang dibutuhkan perusahaan.
Saat ini, kebanyakan perusahaan tambang membutuhkan tenaga pekerjaan di bidang mekanik dan elektrik serta bagian administrasi supervisor.
Padahal para pencari kerja yang umumnya tamatan SMA dan SMK jurusan mekanik tidak mempunyai pengalaman dan pelatihan. Umumnya perusahaan memerlukan tenaga yang berkeahlian.
Dari data saat ini, jumlah pekerja yang telah di-PHK di sejumlah perusahaan pada 2007 hingga 2008 mencapai 300 orang. Sehingga jumlah pengangguran semakin bertambah tiap tahun, yakni sebanyak 7.200 orang.
Pencari kerja yang dapat diterima oleh sejumlah perusahaan, baik bergerak di bidang pertambangan batu bara dan perkebunan, maupun beberapa bank.
Selama ini masih banyak pencari kerja belum mendapatkan pelatihan yang bisa digunakan untuk mendapatkan pekerjaan yang benar-benar dibutuhkan oleh perusahaan. Dari 838 orang yang dibutuhkan, hanya sekitar 400 orang yang dapat diterima sesuai dengan tenaga kerja yang dibutuhkan. Sisanya terpaksa diambil dari luar Berau, yang pengalaman kerja dan pelatihan tenaga kerjanya sudah memiliki dasar yang cukup untuk diterima menjadi karyawan di perusahaan.
Oleh karena itu, kata Abdul Haris, perlunya Disnakertrans perlu mendapatkan dukungan dari pemerintah pusat, Provinsi Kaltim, dan Pemkab Berau untuk memberikan dana yang cukup untuk memberikan pelatihan ketenagakerjaan kepada para pencaker yang benar-benar ingin bekerja di perusahaan. Karena selama ini dana yang ada untuk pemberian pelatihan kepada para pencaker khususnya tamatan SMA sederajat yang belum berpengalaman kerja sekitar 100 juta. Padahal, dana yang dibutuhkan untuk dua subdin, yakni subdin penta kerja dan subdin ketenagakerjaan sebesar Rp 1 miliar.
Comments
Post a Comment
Silahkan Masukan Komentar dangkita..
:::Cara mengirim komentar anda harus mempunyai account google atau url web/blog lainnya ( seperti wordpress, dll ).
:::Jika anda tidak memiliki account google atau url web/blog, maka anda dapat mengirimkan komentar anda dengan memilih pengguna "Anonymouse"