Kehadiran mobil dan motor pintar mendapat sambutan positif dari masyarakat Berau. Pasalnya, sebagian besar warga Berau memiliki minat baca yang tinggi sehingga dengan adanya mobil pintar keliling itu bisa meningkatkan keinginan membaca.
Bantuan mobil dan motor pintar yang digagas Ibu Negara Ani Yudhoyono, kini diterima Perpustakaan Daerah (Perpusda) Kabupaten Berau. Mobil tersebut diserahkan Bupati Makmur HAPK kepada pengelola perpustakaan di halaman Kantor Bupati Berau, Senin (23/6), kemarin.
Dengan adanya bantuan mobil pintar itu, Bupati Makmur berharap, pemberantasan buta aksara dan pengembangan minat baca semakin efektif. Dia juga mengakui, sejauh ini, perpustakaan keliling mendapat sambutan cukup baik dari anak-anak. Mereka tertarik mencari buku pelajaran, terutama menjelang ujian. Dengan demikian, Makmur berharap, bantuan mobil dan motor pintar memotivasi warga terus mengembangkan minat baca.
"Saya optimistis, suatu hari nanti ada yang menjadi pemimpin bangsa karena gemar membaca. Tampaknya perjalanan mendorong minat baca masyarakat masih panjang. Selanjutnya, mengembangkan minat baca pemerintah daerah pada tahun ini akan membangun gedung perpustakaan yang lebih representatif dan layak sehingga dapat meningkatkan prestasi agar Berau yang masuk dalam 10 besar di tingkat nasional sebagai perpustakaan terbaik, ” tegas Makmur.
Peluncuran mobil pintar ini, menurut bupati, harus dilatarbelakangi upaya menumbuhkan minat baca anak-anak dan masyarakat umum di wilayah terpencil. “Warga di wilayah terpencil biasanya sulit memperoleh buku bacaan. Mereka harus pergi ke kota untuk bisa memperoleh buku-buku itu. Padahal, rata-rata mereka adalah warga kurang mampu. Untuk itu, mari kita tumbuhkan minat baca masyarakat,” ujarnya.
Selain sopir dan teknisi kendaraan, diharapkan mobil pintar juga menyertakan petugas mendongeng untuk anak-anak, melayani peminjaman buku, dan mendampingi permainan bagi anak-anak. Dengan demikian, pengoperasian mobil pintar benar-benar efektif.
ok ayo kembangkan
ReplyDeletedengan menambah minat baca masyarakat berau alangkah menariknya kalau perpusda berau sistem pelayanannya berbasis digital, sehingga lebih mudah, praktis dan cepat selain itu mengikuti perkembangan zaman mengingat teknologi informasi berkembang paling cepat. Atau kalau perlu diadakan akses internet atau hotspot sehingga anak-anak dan anak muda betah di perpus.
ReplyDeletesaya setuju sekali. Kalo bisa diterapin wah luar biasa tuh dengan sosialisasi yang matang generasi Berau mendatang akan bisa bersaing global, buku kan jendela dunia. Kalo boleh saranin setahu saya yang lagi ngetren program perpus saat ini tu ibra deh. Soalnya jogja yang menjadi kiblat pendidikan indonesia kebanyakan pake’nya ibra. Mungkin karena user friendly kali ya!
ReplyDeleteWaktu saya berkunjung di perpus UGM itu pelayanan udah serba komputer. Saya kan sukanya buku yang aneh-aneh, disitu bisa dengan mudah dicari padahal ditempat lain saya harus muter-muter mencarinya. Ya maklumlah inikan universitas bersemayamnya para profesor dan para cendikiawan. Kalo di berau seperti itu wah bisa jadi kota pelajar ke2 nanti setelah jogja! He he he!!!.
ReplyDeleteDi ugm kan juga pakai software perpustakaan Ibra!
ReplyDeleteembaknya sukanya promosi aja tuh, kalo bisa yang free biar hemat biaya.
ReplyDeleteBukan maksud saya begitu, memang di internet banyak beredar software perpustakaan free, tapi setelah didownload kemudian kita harus menginstall sendiri, mempelajarinya sendiri, merawat sendiri kalo softwarenya rusak dan kalau data mengenai perpustakaan kita hilang yang menanggung kita sendiri. Bayangan jika hal itu terjadi setelah kita mengentri data sekian bulan kemudian lenyap begitu saja. Kita harus mengulanginya lagi dari awal dan itu justru menyerap biaya yang jauh lebih besar!
ReplyDelete