Harga Kedelai Tembus Rp 9 Ribu

 

Melambungnya harga kedelai yang kini telah mencapai

Rp 9 ribu per kg, membuat resah para pengusaha tahu dan tempe, sehingga pemerintah daerah harus turun tangan menekan kenaikan harga kedelai tersebut. Pemkab melalui Dinas Perindustrian Perdagangan dan Koperasi (Disperindakop) berencana memberikan subsidi harga kedelai tersebut. Tidak hanya itu, harga minyak goreng (migor) yang tak kunjung murah dengan harga tertinggi Rp 15 ribu per liter, turut serta menjadi sasaran subsidi harga.

Menurut Abdul kadir, Kasi Pengadaan Penyaluran dan Perlindungan Konsumen Diperindakop Berau, hingga kini masih mendata jumlah pengusaha tahu dan tempe yang ada di daerah ini. Selain itu juga menyampaikan permohonan untuk diajukan kepada pemerintah, yang akan dibahas Senin (25/2) di Samarinda.


Pengajuan subsidi kedelai itu akan ditargetkan 50 ton perbulan, sedangkan untuk subsidi migor masih menunggu hasil pembahasan. Mengenai berapa jatah kedelai yang diterima pengusaha tahu/tempe, Kadir mengungkapkan tergantung hasil keputusan pada pertemuan itu. Menurutnya, subsidi kedelai itu dinilai sudah layak dilakukan, sebab kenaikan harga kedelai dari Rp 3.500 menjadi Rp 9 ribu, menjadi dilema bagi industri pengolahan kedelai yang saat ini sudah mulai kewalahan.



Menyinggung soal hasil pantau harga Sembako yang terjadi pada akhir minggu ini, Kadir mengatakan kondisinya masih fluktuatif sesuai mekanisme pasar. Secara umum harga Sembako dalam minggu-minggu ini belum mengalami kenaikan. Kecuali harga bahan bangunan yang kini teus mengalami peningkatan akibat cuaca buruk yang menghambat pendistribusian bahan bangunan itu.


Seperti halnya semen, bahan baku bangunan ini masih berpotensi untuk naik. Sebelumnya harga semen Rp 34 ribu per sak, kini telah naik sebesar Rp 48 ribu. Begitu pula dengan beras, harga eceran tertinggi sebesar Rp 7.600 per kg dan berbeda dengan harga sebelumnya yang hanya Rp 5.500 per kg.

Comments