Ganti Tahun, Salat Hajat

Tak ada persiapan menonjol jelang pergatian tahun. Baik di kediaman maupun di kantor bupati . Nuansa seperti ini, sudah menjadi kalender tetap, di akhir tahun jelang tahun baru tak ada kegiatan pesta yang sifatnya hura-hura. Yang ada justru sebaliknya, Bupati Makmur bersama segenap pejabat dan tokoh masyarakat, hanya melakukan kegiatan salat hajat.

Menurut Bupati Makmur, pada akhir tahun atau menyambut tahun baru sudah menjadi tradisi tak ada kegiatan yang sifatnya hura-hura. Yang dilakukan, mengajak seluruh pejabat, tokoh masyarakat dan pimpinan organisasi untuk melakukan salat hajat bersama. Biasanya, diawali dengan kegiatan salat maghrib, kemudian dilanjutkan zikir bersama.

Makna yang diambil, pergantian tahun seharusnya dijadikan momen melakukan evaluasi diri. Baik selaku pejabat maupun selaku pribadi.

“Makanya, kami melakukan salat hajat bersama,” kata Makmur. Ini tidak lain, sebagai wujud introspeksi secara menyeluruh, sekaligus meminta petujunkan kepada Allah, dalam menapaki tahun berikutnya selalu diberikan petunjuk.

Ia kemudian memberikan contoh, saat ini di banyak daerah mengalami musibah bencana alam. Ini satu peringatan Allah kepada ummatnya. Karena itu, makna pergatian tahun, justru hendaknya diwarnai dengan lebih banyak mendekatkan diri pada Sang Pencipta. Semoga Berau, tetap aman dan terhindar dari bencana.

Karena sejumlah pejabat bersama keluarga diundang, usai salat hajat kemudian dilanjutkan dengan acara informal. Namun, tetap dalam bingkai yang penuh kesederhanaan. ”Kita ngobrol bersama tokoh masyarakat dan pejabat lain secara informal, sebab cara seperti ini, biasanya efektif,” tambahnya. Ditambahkan, ada juga sajian akhir tahun, berupa jagung rebus sambil mendengar lantunan lagu-lagu keroncong.

Comments