Masyarakat Berau tampaknya harus bersabar menunggu pesawat jenis Boeing 737 seri 200 mendarat di Bandara Kalimarau. Agar bisa disinggahi jenis Boing 737, bandara Kalimarau wajib dilengkapai fasilitas apron dan taxi way yang pembangunannya ditarget rampung sebelum pelaksanaan PON XVII 2008. UNTUK membangun fasilitas Apron seluas 53 meter x 183 meter dan taxi way, Pemkab Berau dikabarkan siap mengucurkan dana di APBD 2008 sebesar Rp 20 miliar. Tapi, di sisi lain sejumlah kalangan justru pesimistis, pembangunan apron dan taxi way tersebut bisa rampung sebelum PON XVII 2008.
Pasalnya, membangun apron dan taxi way perlu perlakuan khusus dan ada tahapan-tahapan teknis yang harus dilalui. Diantaranya, proses pelelangan pekerjaan proyek biasanya cukup menyita banyak waktu.
Terkait wacana pembangunan apron dan taxi way sebagai syarat mutlak agar Bandara Kalimarau bisa dilandasi pesawat jenis Boing 737- seri 200, Kepala Bandara Kalimarau Avirianto mengusulkan, pihak terkait segera membentuk tim. Di dalam tim, harus disertakan personil teknis agar nantinya bisa memberikan masukan terutama menyangkut kelayakan konstruksi.
“Ini untuk melakukan percepatan. Namun, terlepas dari semua itu, bahwa lagi-lagi terpulang kepada pemkab. Bila ini diseriusi, maka harapan masuknya pesawat berbadan besar juga lebih cepat terealisasi,” saran Avirianto.
Ditegaskannya, saat ini sudah 2 maskapai penerbangan yang menyatakan kesiapannya menerbangkan pesawat jenis Boing 7373- seri 200 ke Bandara Kalimarau. Dua maskapai dimaksud, Sriwijaya Air dan Mandala Air.
Untuk membuktikan keseriusannya, 2 maskapai tersebut bahkan sudah melakukan uji kelayakan ke Bandara Kalimarau. Dimana, saat ini bandara kebanggaan masyarakat Berau itu sudah dilengkapi fasilitas landasan pacu sepanjang 1.850 meter. Itu belum termasuk displace sepanjang 400 meter.
Dari hasil uji kelayakan, 2 maskapai nasional tersebut optimistis pesawat jenis Boing 737-200, kelak bisa mendarat di Bandara Kalimarau. (mps)
Pasalnya, membangun apron dan taxi way perlu perlakuan khusus dan ada tahapan-tahapan teknis yang harus dilalui. Diantaranya, proses pelelangan pekerjaan proyek biasanya cukup menyita banyak waktu.
Terkait wacana pembangunan apron dan taxi way sebagai syarat mutlak agar Bandara Kalimarau bisa dilandasi pesawat jenis Boing 737- seri 200, Kepala Bandara Kalimarau Avirianto mengusulkan, pihak terkait segera membentuk tim. Di dalam tim, harus disertakan personil teknis agar nantinya bisa memberikan masukan terutama menyangkut kelayakan konstruksi.
“Ini untuk melakukan percepatan. Namun, terlepas dari semua itu, bahwa lagi-lagi terpulang kepada pemkab. Bila ini diseriusi, maka harapan masuknya pesawat berbadan besar juga lebih cepat terealisasi,” saran Avirianto.
Ditegaskannya, saat ini sudah 2 maskapai penerbangan yang menyatakan kesiapannya menerbangkan pesawat jenis Boing 7373- seri 200 ke Bandara Kalimarau. Dua maskapai dimaksud, Sriwijaya Air dan Mandala Air.
Untuk membuktikan keseriusannya, 2 maskapai tersebut bahkan sudah melakukan uji kelayakan ke Bandara Kalimarau. Dimana, saat ini bandara kebanggaan masyarakat Berau itu sudah dilengkapi fasilitas landasan pacu sepanjang 1.850 meter. Itu belum termasuk displace sepanjang 400 meter.
Dari hasil uji kelayakan, 2 maskapai nasional tersebut optimistis pesawat jenis Boing 737-200, kelak bisa mendarat di Bandara Kalimarau. (mps)
Alhamdulillah.....
ReplyDeletemudah - mudahan cepat terealisasi
semoga segera terwujud sebelum april
ReplyDeleteSaya kira selain wajib dilengkapai fasilitas apron dan taxi way, juga perlu berau way yang masih banyak berlubang perlu diperbaiki dengan baik. jangan sampai habis dibaiki belum sebulan sudah rusak. Kalau semua sudah baik jadi kita bisa beway-way an di kota Berau yang sanggam ini.
ReplyDeletesegala sesuatu yang terencana tentunya butuh pertimbangan yang matang. namun, tanpa mengenyampingkan segala pihak yang turut berperan dalam pembangunan daerah. agar terciptalah satu sistem pembangunan berencana sesuai dengan harapan dan memjamjikan kepuasan.
ReplyDelete